Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Jokowi menyatakan terus memantau kebakaran hutan yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia meski ia sedang melakukan kunjungan kenegaraan ke Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar.
“Saya terus melakukan komunikasi dengan menteri dan pejabat terkait. Saya kini kembali menginstruksikan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Panglima TNI, Kapolri, Kepala BNPB, dan kepala-kepala daerah terkait untuk lebih cepat melakukan langkah-langkah terkoordinir,” kata Jokowi dalam keterangan tertulis kepada media.
Kepada seluruh pejabat tersebut, Jokowi meminta mereka memobilisasi semua sumber daya untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul akibat kebakaran hutan. (Baca juga:
Riau Darurat Asap, Indeks Pencemaran di Atas Level Berbahaya)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi juga menginstruksikan kepada Kapolri untuk bertindak tegas terhadap seluruh pihak yang bertanggung jawab dan terlibat pembakaran hutan. Kepada perusahaan-perusahaan nakal itu, Jokowi memerintahkan penegak hukum untuk “Cabut izin hak pengelolaan hutan yang diberikan pemerintah.” (Baca juga:
PT Langgam Inti Hibrida Ditetapkan Tersangka Kebakaran Hutan)
“Sekali lagi saya tegaskan bahwa tindakan hukum akan diambil dengan sangat tegas,” kata Jokowi. (Baca juga:
Jerat Pembakar Hutan, Menteri Siti Dapat Dukungan Jaksa Agung)
Sementara soal kabut asap yang merajalela di Sumatera, Jokowi memerintahkan pemerintah daerah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terhadp warga. (Baca juga:
Kabut Asap Masuk Ruang Perawatan RS)
Jokowi juga meminta pasukan TNI yang diturunkan untuk membantu upaya pemadaman kebakaran lahan ditambah. (Baca:
Seribu Prajurit TNI Tiba di Palembang untuk Atasi Kebakaran Lahan)
Dari seluruh wilayah yang diselimuti kabut asap kemarin, Riau terdampak paling parah. Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di ibu kota provinsi itu, Pekanbaru, menyentuh angka 984. Angka tersebut bahkan di atas level tertinggi ISPU, yakni berbahaya, yang berada di kisaran 300-500.
Namun sore harinya kabut asap menipis lantaran Pekanbaru diguyur hujan. Meski demikian, pemerintah tetap harus waspada karena kebakaran hutan belum tertanggulangi sempurna. Bila titik api kembali muncul, maka kabut asap akan kembali merajalela.
(agk)