Komisi III Tak Ingin Kecolongan di Uji Capim KPK

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Selasa, 15 Sep 2015 14:40 WIB
Tersangkutnya empat pimpinan KPK dalam kasus hukum diharapkan tak lagi terjadi pada kepemimpinan KPK periode mendatang.
Johan Budi Sapto Pribowo saat tahap akhir wawancara calon pimpinan KPK di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa, 25 Agustus 2015. Hari kedua, 7 calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengikuti tes tahap akhir wawancara antara lain Jimly Asshiddiqie, Johan Budi, Hendardji Soepandji, Giri Suprapdiono. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Berkaca dari kasus hukum yang menjerat empat pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi sebelumnya, komisi hukum Dewan Perwakilan Rakyat berusaha menggelar uji kepatutan dan kelayakan calon pimpinan KPK mendatang dengan teliti dan hati-hati.

Wakil Ketua Komisi III DPR dari Partai Gerindra, Desmond Junaidi Mahesa berharap komisinya tidak lagi kecolongan seperti yang terjadi pada pimpinan komisi anti rasuah periode lalu.

Desmond mengaku, komisi hukum dan panitia seleksi calon pimpinan KPK yang lalu, luput dalam memeriksa catatan hukum secara detail yang dimiliki para capim. Alhasil, Bambang Widjajanto, Abraham Samad, Adnan Pandu Praja dan Zulkarnaen tersangkut kasus hukum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ternyata, di masa lalu orang ini pernah bermasalah hukum. Nah ini kan bicara integritas orang," kata Desmond kepada CNN Indonesia, Selasa (15/9).

Tersangkutnya empat pimpinan KPK dalam kasus hukum juga disebut-sebut tak lepas dari dugaan kriminalisasi oleh kepolisian. Seperti yang diketahui, Bambang dan Samad telah ditetapkan sebagai tersangka dan kasusnya kini sudah P21 (rampung). Sementara Pandu dan Zulkarnaen, juga pernah dilaporkan ke kepolisian.

Selain catatan hukum yang akan jadi sorotan, Komisi III akan menggali strategi dari para capim dalam penindakan dan pencegahan korupsi. Sebab, menurut Desmond saat ini aksi KPK masih belum menunjukan hasil. Ia menilai, bidang penindakan belum mampu membuat efek jera untuk tidak melakukan korupsi.

Setali tiga uang, bidang pencegahan juga dinilai belum mampu membuat lembaga negara bebas dari korupsi. "Catatan-catatan ini yang akan diolah kawan-kawan Komisi III ke depan," kata Desmond.

Meski begitu, Desmond mencurigai kinerja Tim Panitia Seleksi Capim KPK yang terkesan seperti ada upaya penggalangan dan pengarahan orang. "Yang jadi soal, delapan orang ini murni yang terbaik atau apa?" kata Desmond.

Mengenai sosok capim yang dijagokan, Desmond enggan berkomentar. Ia mengaku belum menerima nama-nama capim berikut jejak rekamnya.

Menurut Desmond, Komisi III akan segera merapatkan dan menyusun jadwal uji kepatutan dan kelayakan minggu depan. Hal ini dilakukan, jika telah melalui mekanisme paripurna dan rapat Badan Musyawarah (Bamus) yang akan menunjuk komisi hukum itu sebagai pelaksana, dan diperkirakan akan dilaksanakan minggu ini.

"Minggu depan kalau nggak Senin atau Selasa, kita akan rapat untuk menyusun jadwal," ungkap Desmond.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengaku pimpinan DPR telah menerima delapan nama capim KPK dari presiden. Ia juga menyatakan, nama-nama yang diserahkan persis sama dengan hasil seleksi Tim Panitia Seleksi Capim KPK yang diumumkan Presiden Jokowi, 1 September lalu.

"Posisi yang diterima sama ada delapan orang. Tidak ada perubahan. Besok akan dibahas dalam rapat pimpinan mengenai surat yang masuk ini," kata Taufik saat dihubungi, Senin (14/9) petang. (meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER