KPK Minta Setya dan Fadli Laporkan Bingkisan dari Trump

Aghnia Adzkia | CNN Indonesia
Selasa, 15 Sep 2015 13:20 WIB
Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, mengaku mendapatkan cenderamata topi bertuliskan nama Donald Trump saat hadir di Trump Tower, New York City.
Plt Pimpinan KPK Indriyanto Seno Adji saat memberikan keterangan pers terkait koordinasi di antara kedua lembaga KPK dan BPK. Jakarta, Rabu (11/3). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto dan wakilnya Fadli Zon untuk melaporkan pemberian topi dari bakal calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Keduanya sempat menerima bingkisan dari Trump usai menghadiri jumpa pers pencalonan politikus Partai Republik.

"Kalau memang ada pemberian topi sebaiknya dilaporkan ke kami untuk ditentukan sebagai gratifikasi atau tidak," kata Plt Wakil Ketua KPK Indriyanto Seno Adji ketika dihubungi CNN Indonesia, Selasa (15/9). (Baca Juga FOKUS Kontroversi Bos DPR dan Trump)

Pemberian barang kepada pejabat negara diatur dalam UU Tindak Pidana Korupsi. Dalam Pasal 12B ayat 1 undang-undang tersebut, gratifikasi dapat berarti pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Bentuk gratifikasi juga dapat diterima melalui sarana elektronik atau pun secara langsung. (Lihat Juga: Setya Akui Pertemuan dengan Trump Memang di Luar Agenda)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indriyanto mengatakan, sebagai pimpinan DPR, baik Setya maupun Fadli seharusnya memberikan contoh tindakan antikorupsi kepada masyarakat. "Seperti Presiden Jokowi memberi contoh yang baik manakala beliau melaporkan gitar pemberian Metallica," katanya. (Lihat Juga: Bertubi Serangan Menimpa Fadli dan Setya)

Sebelumnya, Fadli mengaku mendapatkan sebuah cenderamata berupa topi dengan nama Donald Trump. Politikus Gerindra ini bersama Setya hadir dalam konferensi pers Donald Trump di Trump Tower, New York City, Kamis (3/9).

Pertemuan mulanya dilakukan selama 30 menit di Lantai 26, Trump Tower. Selanjutnya, kedua orang tersebut ikut turun ke bawah dalam jumpa pers. Pertemuan tersebut difasilitasi oleh politikus Perindo sekaligus pengusaha media Hary Tanoesoedibjo. Namun Setya mengaku Trump yang menghubungi dirinya untuk mengadakan pertemuan.

Pertemuan dengan Trump dilakukan usai keduanya menghadiri sidang The 4th World Conference of Speakers Inter Parliamentary Union (IPU) di New York. Acara tersebut diagendakan berlangsung dari tanggal 31 Agustus sampai dengan 2 September 2015. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER