Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah RI memantau ketat operasi pembebasan dua warga negara Indonesia yang disandera Organisasi Papua Merdeka di Papua Nugini. Tenggat waktu negosiasi dengan penyandera semestinya pukul 12.00 waktu setempat, Selasa (15/6).
Menteri Luar RI Negeri Retno Marsudi telah berkomunikasi dengan Menlu Papua Nugini Rimbink Pato. Sejauh ini pemerintah PNG menginformasikan bahwa dua sandera dalam keadaan sehat.
“Saya juga berkoordinasi dengan Panglima TNI, dan kami semua sepakat siap untuk segera membebaskan dua warga negara Indonesai itu bekerja sama dengan otoritas Papua Nugini,” kata Retno di sela kunjungannya mendampingi Presiden Jokowi di Qatar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Retno, Perdana Menteri Papua Nugini Peter O’Neill telah meminta otoritas setempat di Vanimo untuk membantu pembebasan Sudirman dan Badar, dua WNI yang disandera tersebut.
Vanimo ialah lokasi penyanderaan kedua WNI. Sudirman dan Badar dibawa menyeberang ke Papua Nugini dari Keerom, Papua, di mana mereka diserang oleh OPM.
Menlu Retno menyatakan pemerintah RI mengutuk penculikan WNI oleh OPM tersebut. Hal itu, kata dia, tak dapat diterima oleh masyarakat Indonesia maupun internasional.
Sementara itu Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo juga menyatakan terus berkoordinasi dengan PNG. Menurutnya, tentara PNG telah mengupayakan negosiasi terhadap penyandera.
“Kita tunggu dulu hasilnya. Pasukan TNI siap 24 jam,” kata Gatot. (Baca:
TNI Siagakan Kopassus untuk Bebaskan Sandera OPM)
(agk)