Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Kesehatan mengerahkan tim dukungan kesehatan ke Riau untuk membantu penanggulangan kabut asap di provinsi tersebut.
Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan tim tersebut beranggotakan 15 orang yang terdiri dari tim dokter spesialis penyakit paru, spesialis penyakit anak, spesialis penyakit dalam, tim penyehatan lingkungan, tim promosi kesehatan, serta tim Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan (PPKK).
Selain itu, Nila mengatakan pihaknya juga akan mengirimkan logistik kesehatan berupa paket gizi, yang terdiri dari tiga ton Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI), 0,5 ton paket obat dasar, masker, dan tenda pos kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami hanya kirimkan 15 orang karena fungsi mereka hanya sebagai pendamping petugas medis di Riau. Saya cek ke Riau semua tenaga medis dan fasilitas keshatannya memadai," kata Nila saat melepas tim dukungan kesehatan di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat (18/9).
Nila mengatakan tim tersebut akan bertugas di Riau hingga provinsi tersebut dinyatakan bebas dari kabut asap. Ia menegaskan semua biaya pengobatan penyakit akibat kabut asap ditanggung oleh pemerintah.
Adapun, Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto menjelaskan jumlah penduduk terpapar asap di Riau sebanyak 6,3 juta jiwa di 12 kabupaten/kota. (Baca:
Semua RS dan Puskesmas Siaga 24 Jam Tangani Pasien Kabut Asap)
Sebanyak 31.518 orang terganggu kesehatannya akibat kabut asap, dengan rincian 25.834 penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), 2.246 iritasi kulit, 1.656 penderita iritasi mata, dan 538 penderita pneumonia.
"Sejak status siaga darurat sampai tanggap darurat telah dikirimkan bantuan masker sebanyak 260 ribu lembar serta obat-obatan seusai permintaan dinas kesehatan provinsi," kata Achmad.
(obs)