Pemerintah RI Kembali Tolak Bantuan Singapura Atasi Asap

Resty Armenia | CNN Indonesia
Kamis, 17 Sep 2015 12:19 WIB
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mendapat telepon dari Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air Singapura.
Wisatawan melewati distrik bisnis sentral di Singapura dengan dikepung asap pada 8 September 2015. (REUTERS/Edgar Su)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Indonesia kembali menolak tegas bantuan dari negara tetangga, Singapura, terkait penanganan bencana kabut asap. Penolakan bantuan ini merupakan yang kedua setelah sebelumnya ditawarkan oleh Menteri Pertahanan Singapura, Ng Eng Hen.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, mengatakan pemerintah Singapura melalui Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air Vivian Balakrishnan telah meneleponnya. "Tidak ada komplain. Dia menawarkan bantuan tapi saya katakan kami sedang berusaha. Dia juga bilang terimakasih," kata Siti di Kantor Kepresidenan, Kamis (17/9). (Lihat Juga FOKUS Derita Warga Dikepung Kabut Asap)

Sebelumnya, tawaran bantuan dari pemerintah Singapura juga pernah datang dari Menteri Pertahanan mereka, Ng Eng Hen. Menhan Singapura tersebut menghubungi langsung Menteri Pertahanan Indonesia, Ryamizard Ryacudu, untuk menawarkan bantuan fasilitas pemadam kebakaran. (Lihat Juga: Menteri Siti Nurbaya: Rakyat Pekanbaru Sudah Marah Sekali)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kementerian Pertahanan (MINDEF) dan Angkatan Bersenjata Singapura (SAF) sudah menyiagakan pesawat C-130 untuk operasi modifikasi cuaca, satu helikopter Chinook dengan penampungan air untuk pemadaman api dari udara dan dua pesawat C-130 untuk mengangkut tim pemadam kebakaran dari Pasukan Pertahanan Sipil Singapura (SCDF)," tulis MINDEF dalam pernyataan resmi mereka.

Siti mengatakan penyebab asap yang berada di Singapura berasal dari Jambi dan Sumatera Selatan. Ketika pemerintah Indonesia berhasil memadamkan api di dua provinsi tersebut, asap justru pindah ke Singapura. "Agak terganggu sedikit walaupun belum sampai berbahaya," kata Siti menegaskan.

Kabut asap yang menyelimuti Singapura juga turut mengancam terlaksananya grand prix formula satu akhir pekan nanti. Salah satu pembalap McLaren, Jenson Button, menyatakan dia berharap hujan akan turun menghilangkan kabut asap di Singapura.

Di satu sisi, Button tidak melihat asap tersebut berpengaruh atas keselamatan balap F1. Namun, satu-satunya hal yang Jenson khawatirkan adalah tentang kesehatan karena harus bernafas di tengah asap saat balapan.

"Ketika anda mendorong diri hingga maksimal dalam mobil dan anda harus menghirup udara dalam-dalam...Itu adalah sebuah persoalan besar tetapi semoga saja (udara) ini akan bersih karena (asap) dapat menimbulkan persoalan kesehatan," kata Button seperti dilansir Reuters. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER