Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi (Pemerintah Provinsi) DKI Jakarta mengirim 50 Kepala Keluarga (KK) untuk mengikuti program transmigrasi. Para transmigran asal DKI Jakarta akan disebar di tiga wilayah,yaitu Bengkulu, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan jumlah transmigran yang dikirim sesuai dengan kuota yang diberikan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Djarot pun mengaku jumlah warga DKI Jakarta yang dikirim keluar tidak sebanding dengan warga yang datang ke Jakarta.
"Targetnya tergantung kuota yang ditentukan, tahun ini 50 KK, tahun depan 116 KK. Kalau banyak peminat, kita akan sampaikan. Tapi tolong dilatih, dididik dan disiapkan kulturnya, kulturnya kan pertanian dan berkebun," kata Djarot, di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (22/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Djarot, Pemprov DKI akan mendorong warga Ibu Kota untuk melakukan transmigrasi. Untuk mewujudkan hal tersebut Djarot menginstruksikan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta untuk mengekspos warga DKI Jakarta yang sukses dalam transmigrasi.
"Saya bilang ke kepala dinas mereka yang berhasil transmigrasi dari DKI Jakarta, tolong diekspose. Saya dapat informasi banyak warga DKI yang berhasil, ada bekas pemulung, ditransmigrasikan di Sulawesi Tengah dia berhasil, ini harus di ekspose," katanya.
Djarot menjelaskan, transmigrasi dapat menjadi salah satu program untuk mengatasi masalah urbanisasi di Jakarta. Menurutnya, dengan fasilitas yang diberikan seharusnya para transmigran bisa hidup dengan lebih baik.
"Dia (transmigran) mendapatkan tanah satu hektare bisa dua hektare, ada rumah, kita bina juga, kalau mereka enggak bisa hidup ya keterlaluan," kata Djarot.
Sementara itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Djafar mengatakan sedikitnya transmigran dari DKI Jakarta karena kurangnya sosialisasi mengenai transmigrasi.
"Sosialisasi sekaligus penganggaran dan komitmen daerah harus ditingkatkan, Pak Ahok dan Pak Djarot harus sharing, memberikan instruksi dan petunjuk kepada warganya bahwa transmigrasi menjanjikan," kata Marwan.
Marwan pun menjanjikan akan menaikan jumlah kuota transmigran bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di tahun depan, jika ada komitmen dari Pemprov DKI Jakarta untuk meningkatkan jumlah transmigran.
"Kalau misalnya pemerintah daerah (DKI Jakarta) komitmen untuk itu (transmigrasi) kami akan tambah kuotanya," katanya.
Sementara itu, sebanyak 25 provinsi mendukung program transmigrasi dengan mendatangi kesepakatan transmigrasi antara pimpinan daerah pengirim dan penerima transmigran. Sebanyak 10 provinsi pengirim transmigran antara lain Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, NTB dan NTT.
Di sisi lain, terdapat 15 provinsi penerima transmigran antara lain Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimatan Utara, Kalimantan Tengah, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Maluku Utara.
(meg)