Kasus Gayus, Eks Napi Sebut Menteri Hukum Tak Tegas

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Sabtu, 26 Sep 2015 20:19 WIB
Di lingkungan penjara, warga binaan yang memiliki uang dapat berkuasa dan dapat memiliki fasilitas berbeda dibanding warga binaan lain
Terpidana kasus pajak Gayus Tambunan. (Detik Foto/Lamhot Aritonang)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan warga binaan lembaga permasyarakatan, Bona Paputungan,  menilai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly tidak tegas dalam menjalankan sistem yang ada di kementerian. Ketidaktegasan itu membuat erpidana kasus pajak Gayus Tambunan dapat bebas berkeliaran di luar LP saat masa persidangan.

Padahal sebelumnya, ia juga pernah menyaksikan pertandingan tenis di Bali saat mendekam di rumah tahanan Brimob.

"Buat saya, Menteri Hukum dan HAM, beliau tidak tegas kepada jajarannya dan menurut saya beliau mundur saja, karena gagal menjadi menteri yang menjalankan sistem di Kemenkumham," kata Bona dalam Diskusi 'Bebas Lepas di Lapas', di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (26/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria yang tenar dengan lagu Andai Aku Gayus Tambunan ini menjelaskan, seharusnya bebas keluarnya Gayus dari LP di masa lalu dapat menjadi pembelajaraan agar tidak terulang kembali. Namun disayangkan kejadian serupa terulang tahun ini.

Bona menyebut, ada kebobrokan di sistem LP saat ini. "Sebagi masyarakat Indonesia, tentu saja di sini menilai bahwa sistem yang ada di lembaga permasyarakatan benar-benar bobrok," ujar Bona.

Pria yang pernah menjadi warga binaan di LP Gorontalo pada 2010 ini mengakui, di lingkungan penjara, warga binaan yang memiliki uang dapat berkuasa dan dapat memiliki fasilitas berbeda dibanding warga binaan lain. Selain itu, kasus warga binaan bebas keluar masuk LP seperti Gayus adalah benar dan lumrah terjadi.

Bona menilai, seharusnya warga binaan dapat memperoleh hak tanpa perlu mengeluarkan uang. Namun oknum petugas LP disebutnya menjadikan hak warga binaan sebagai cara untuk mendapatkan uang lebih, seperti dalam pemberian remisi.

"Remisi dan pembebasan bersyarat pun kerap dijadikan lahan mencari uang bagi oknum petugas Lapas, saya pun dapat remisi setelah bayar, padahal remisi adalah hak saya," ujar Bona.

Bona berharap, di masa mendatang LP dapat menerapkan sistem dan memberikan kegiatan yang mencerahkan kepada warga binaan. Sehingga ketika warga binaan telah selesai menjalani masa tahanan dan keluar dari bui, akan kembali menjadi warga negara yang baik dan diterima masyarakat.

Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Dwi Ria Latifa menyoroti kinerja petugas LP yang masih lemah karena kurang komitmen dan integritas dalam bekerja. Hal ini ia nyatakan dalam menanggapi beredarnya Gayus Tambunan di restoran, saat masa persidangan.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menjelaskan, kasus Gayus terjadi lantaran petugas lapas mudah tergoda dengan sogokan narapidana yang menawarkan sejumlah uang.

Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM Yasona Laoly berujar akan segera membeberkan siapa-siapa saja oknum yang terlibat dalam keluarnya Gayus beberapa hari lalu.

"Dua petugas yang mengawal Gayus lagi diselidiki seberapa berat kesalahannya oleh tim. Tim itu kemudian akan memberikan rekomendasi kepada dirjen dan saya", ungkap Yasonna. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER