DPR Duga Ada Aktor Intelektual di Balik Pembunuhan Petani

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Selasa, 29 Sep 2015 14:54 WIB
DPR minta polisi untuk bergerak cepat dalam menyelidiki dan mengungkap motif intimidasi dan aksi teror yang disertai pembunuhan Salim Kancil dan Tosan.
Ilustrasi Pembunuhan. (Thinkstock/Lee-J)
Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, Masinton Pasaribu, meminta kepolisian mengusut tuntas pelaku dan dalang dibalik tewasnya dua petani asal Kabupaten Lumajang, Salim Kancil dan Tosan.

"Tragedi di Pasirian, Lumajang, harus diusut setuntas-tuntasnya dari mulai pelaku lapangan yang melakukan aksi keji penganiayaan dan pembunuhan berencana," kata Masinton dalam keterangannya, Selasa (29/9).

Masinton juga menyebut, pembunuhan dan penganiayaan Salim dan Tosan, sebagai bentuk aksi teror dan intimidasi kepada warga yang melakukan penolakan tambang pasir ilegal di sekitar Pantai Watu Pecak.
Terlebih, lokasi tewasnya kedua petani tersebut berada di dekat Balai Desa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karenanya, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu meminta kepada kepolisian agar bergerak cepat dalam melakukan penyelidikan dan mengungkap motif intimidasi dan aksi teror yang disertai pembunuhan tersebut.

Selain itu, dia juga berharap agar kepolisian tidak hanya berhenti menangkap pelaku di lapangan, namun juga mengejar aktor intelektual dibalik kasus ini.

"Jika ada indikasi dugaan keterlibatan pemilik perusahaan, maka polisi harus menangkap dan menyeret pemilik perusahaan ke pengadilan," kata Masinton.

Masinton mengatakan, berdasarkan informasi yang dia himpun dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) yang melakukan advokasi, menduga dalang tewasnya Salim dan Tosan adalah PT Indo Modern Mining Sejahtera (IMMS) yang telah berinvestasi di daerah sana.

Sebab, menurut Masinton, Salim dan Tosan selama ini dikenal sebagai warga yang menolak adanya pertambangan ilegal di sekitar desa itu. Karenanya, dibutuhkan peran negara dalam melindungi hak-hak rakyat.

"Negara tidak boleh kalah dengan aksi kejahatan korporasi yang menghalalkan keuntungan dengan segala cara," kata Masinton.

Sepakat dengan Masinton, Ketua Komisi Pertanian DPR Edhy Prabowo meminta kepada aparat penegak hukum agar tidak hanya menangkap pelaku, namun juga mengungkap aktor intelektual dibalik pembunuh Salim dan Tosan.

"Saya minta kasus ini diusut tuntas. Aparat harus bisa mengungkap bukan hanya pelaku pembunuhan, tetapi juga ungkap siapa aktor intelektual di belakangnya," ujar Edhy Prabowo dalam keterangannya, Senin (28/9) malam.

Pihak kepolisian juga telah menangkap 20 tersangka pelaku pembunuhan petani Salim Kancil. Selain 20 orang tersebut, terdapat dua tersangka lainnya yang masih di bawah umur, yakni IL dan AA. 

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan tersangka masih bisa bertambah tergantung keterangan saksi dan alat bukti yang ditemukan. 

Saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap para tersangka untuk mendalami motif penganiayaan yang mengakibatkan kematian akhir pekan lalu itu. Polisi belum bisa mengungkapkan apa yang sebenarnya menjadi pemicu kejadian tersebut.
(meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER