Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat membentuk tim khusus untuk turut terjun menginvestigasi pembunuhan aktivis anti-tambang Salim Kancil di Lumajang, Jawa Timur. Anggota dewan merasa perlu terlibat dalam mengungkap tuntas tragedi pembunuhan yang telah menjadi sorotan publik tersebut.
"Dalam rapat pleno kemarin (Rabu, 30/9), Komisi III sepakat membentuk tim untuk turun ke lapangan," kata Ketua Komisi III Aziz Syamsudin saat dikonfirmasi Kamis (1/10).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, tim yang dibentuk akan meninjau langsung daerah yang menjadi tempat perkara guna mendengar masukan masyarakat dan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum di lapangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggota Komisi III Arsul Sani menyatakan, pembentukan tim investigasi kasus Lumajang merupakan respons DPR terhadap pengaduan sejumlah aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Organisasi Masyarakat (Ormas), dan tokoh-tokoh masyarakat yang disampaikan kepada Komisi III.
"Rencananya dalam beberapa hari ke depan kami akan turun ke lapangan," kata Arsul.
Arsul merasa perlu melakukan investigasi dengan melihat dan mendengar langsung keterangan dari masyarakat terutama berkaitan dengan respons aparat kepolisian terhadap laporan sebelumnya dan penanganan pasca kejadian.
Politikus Partai Persatuan Pembangunan itu menilai tragedi pembunuhan di Lumajang telah menunjukan antisipasi pemerintah dalam menegakan persoalan konflik di daerah masih sangat minim dan lamban.
"Kejadian tersebut menunjukan bahwa aparat pemerintahan sedang berada di tingkat paling bawah. Pemerintah mesti punya kepekaan terhadap konflik sosial-horizontal yang berkaitan dengan sumber daya alam," kata dia.
(rdk)