Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia Ritola Tamaya mengatakan pihaknya tetap akan memberikan bantuan terhadap korban bencana kabut asap meski belum mendapat status bencana nasional.
Namun ia enggan memberi komentar saat ditanyai apakah kondisi kabut asap saat ini sudah layak untuk ditetapkan sebagai bencana nasional. "Itu ada kriterianya. Semua ada di tangan pemerintah. Kami mendukung saja," ucap Ritola di Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu (7/10).
Ritola mengatakan PMI telah mengirimkan ribuan masker saat pertama kali Sumatera dan Kalimantan terkena dampak asap. Lembaga dengan logo berwarna merah itu masih memberikan masker terus hingga saat ini. Selain pemberian masker Ritola mengklaim pihaknya juga terus memberikan bantuan pelayanan kesehatan.
Bantuan itu kata dia diberikan dengan cara mobilisasi ke banyak titik seperti di event-event tertentu dan sekolah. Ketua Bidang Organisasi Pengurus Pusat PMI Sasongko Tedjo mengatakan PMI selalu memberikan bantuan dalam segala jenis bencana yang terjadi di dalam dan luar negeri termasuk kabut asap.
Namun, ia mengatakan bantuan yang diberikan PMI tidak akan tumpang tindih dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Alasannya PMI dan BNPB akan saling mengisi. "BNPB punya anggaran triliunan, namun tidak ada relawan. Nah disini tugas PMI," ucap Sasongko.
Ia pun memberikan contoh dimana PMI dapat hadir pada saat BNPB bahkan TNI tidak dapat menyentuh suatu titik saat tragedi Gunung Merapi. Selain itu, Sasongko juga mengatakan peran rehabilitasi yang dimiliki PMI, terutama penyediaan air bersih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(bag)