Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya mengungkapkan, pemerintah membuka kemungkinan untuk menerima bantuan asing dalam mengatasi kabut asap yang makin parah akibat pembakaran lahan di Sumatra dan Kalimantan.
Siti menjelaskan, jika melihat perkembangan, eskalasi, dan berbagai tingkat kesulitan di lapangan, diperlukan dukungan dari luar negeri untuk menyediakan peralatan yang mampu memberikan kapasitas air dan tekanan volume yang lebih kuat. "Kelihatannya memang ada keperluan untuk menerima dukungan apakah dari Singapura, Rusia, Austria, dan lain-lain," ujar Siti di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (7/10).
Negara lain yang juga menawarkan bantuan adalah Australia, Malaysia, China, dan Jepang. Jika melihat patokan yang dilakukan negara-negara di Asia Tenggara maka kabut asap tersebut sebaiknya disapu dengan cara meledakkan bom air dari udara (waterbombing) dan hujan buatan. "Oleh karena itu, pesawat waterbombing dan angkut pasukan itu jadi penting. Yang penting signifikan saja hasilnya," kata Siti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa yang dikatakan Siti sebenarnya bertentangan dengan pernyataannya sendiri beberapa saat lalu. Ia menyatakan belum akan menerima tawaran bantuan Singapura untuk memadamkan api di sejumlah titik kebakaran di enam provinsi yang berada di Sumatera dan Kalimantan.
20 pesawat yang dikerahkan pemerintah untuk menciptakan hujan buatan dan pengeboman air saat ini sudah cukup untuk menjinakan api. "Singapura tadinya akan mengirimkan pesawat tapi tidak perlu karena kami mempunyai banyak pesawat," kata Siti.
Jumlah pesawat yang turunkan pemerintah untuk melakukan pengeboman air terus bertambah sejak awal September ini. Badan Nasional Penanggulangan Bencana menerjunkan helikopter dan pesawat Casa C-212 Aviocar.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ikut mengoperasionalkan pesawat Air Tractor yang mereka sewa dari Australia. "Di Riau ada satu pesawat yang tidak dapat beroperasi, tapi sudah diganti. Dua puluh pesawat saya kira sudah cukup, tinggal bagaimana operasi di lapangan," tutur Siti.
Channel News Asia kemarin memberitakan Menteri Pertahanan Singapura, Ng Eng Hen, telah menghubungi Menteri Pertahanan Indonesia, Ryamizard Ryacudu untuk menawarkan bantuan. "Kementerian Pertahanan (MINDEF) dan Angkatan Bersenjata Singapura (SAF) sudah menyiagakan pesawat C-130 untuk operasi modifikasi cuaca, satu helikopter Chinook dengan penampungan air untuk pemadaman api dari udara dan dua pesawat C-130 untuk mengangkut tim pemadam kebakaran dari Pasukan Pertahanan Sipil Singapura (SCDF)," tulis MINDEF dalam pernyataan resmi mereka.
(bag)