Atasi Kabut Asap, Jokowi Resmi Terima Bantuan Singapura-Rusia

Resty Armenia | CNN Indonesia
Kamis, 08 Okt 2015 11:57 WIB
Singapura akan mengirimkan tiga pesawat pemadam hari ini, sedangkan Rusia mendatangkan pesawat pemadam yang mempunyai daya angkut air 12-15 ton.
Seorang petugas jasa penyeberangan melintasi jembatan pedestrian di Sungai Batanghari yang diselimuti kabut asap di Jambi. (ANTARA/Wahyu Putro A.)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Jokowi memutuskan untuk menerima bantuan pemerintah Singapura guna mengatasi bencana kabut asap yang mengganas di Sumatra dan Kalimantan, hingga menyebar ke negara-negara tetangga.

Singapura, menurut Jokowi, memberikan bantuan berupa tiga pesawat yang akan digunakan untuk memadamkan api dan asapnya dari udara. Ketiga pesawat tersebut akan tiba di Indonesia hari ini, Kamis (8/10).

"Singapura kirim tiga pesawat, hari ini  datang. Ada dari Rusia juga karena kita membutuhkan pesawat yang mempunyai daya angkut air 12 sampai 15 ton, bukan seperti sekarang hanya 2 sampai 3 ton. Itu enggak nendang," ujar Jokowi di Jakarta.
Selain Singapura dan Rusia, Jokowi juga akan menerima bantuan dari Malaysia dan Jepang. Untuk dua negara terakhir, bantuan sedang dalam proses.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami harapkan bisa mempercepat penanganan, karena menangani gambut berbeda dengan menangani kebakaran hutan biasa," kata Jokowi.

Dilansir Channel News Asia, Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan melalui laman Facebook resminya kemarin mengumumkan bahwa Indonesia telah menerima tawaran bantuan dari Singapura untuk memadamkan kabut yang disebabkan pembakaran lahan dan hutan.

Balakrishnan mengungkapkan, penerimaan bantuan itu disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi.
Kemarin, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya juga mengatakan pemerintah RI membuka kemungkinan menerima bantuan asing untuk mengatasi kabut asap yang makin parah akibat pembakaran lahan di Sumatra dan Kalimantan.

Siti mengatakan, melihat perkembangan, eskalasi, dan berbagai tingkat kesulitan di lapangan, diperlukan dukungan dari luar negeri untuk menyediakan peralatan yang mampu memberikan kapasitas air dengan tekanan volume yang lebih kuat.

Jika melihat patokan yang dilakukan negara-negara di Asia Tenggara, tutur Siti, maka kabut asap sebaiknya disapu dengan cara meledakkan bom air dari udara (water bombing) dan hujan buatan.

"Oleh karena itu, pesawat water bombing dan angkut pasukan itu jadi penting. Yang penting signifikan hasilnya," kata dia.

Jokowi hari ini bertolak ke Jambi untuk meninjau langsung bencana kabut asap di sana. Setelah Jambi, ia akan menyambangi Padang di Sumatra Barat, dan Pekanbaru di Riau. Pekanbaru merupakan salah satu kota yang paling parah terdampak kabut asap.

Sementara Kementerian Kesehatan telah mengirimkan 27.595 ton bantuan kesehatan seperti obat-obatan, masker, dan botol oksigen untuk mengantisipasi bertambahnya jumlah warga yang menderita infeksi saluran pernapasan akut. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER