Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengaku mendapat perintah dari Presiden Joko Widodo agar menangani secara serius konflik yang terjadi di Desa Suka Makmur, Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh.
"Beliau berpesan bahwa memang harus ditangani dengan serius, terfokus, dan penuh kehati-hatian, karena persoalan Aceh tentu dalam kaitannya dengan yang dalam beberapa hari kemarin terjadi di Singkil itu tidak sepenuhnya adalah persoalan agama," ujar Lukman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (16/10).
Menurut Lukman, konflik yang terjadi di Aceh Singkil kemungkinan terjadi karena adanya kepentingan-kepentingan lain yang terlibat sebagai pemicu munculnya kerusuhan beberapa waktu lalu. Oleh karena itu, tutur dia, konflik harus dilihat secara menyeluruh, tidak parsial, dan komprehensif, sehingga pemerintah tidak hanya mendapatkan potret, melainkan juga memahami apa yang sesungguhnya terjadi di sana.
"Ini yang sedang didalami. Kami di Kemenag sejak beberapa hari yang lalu sudah mengirimkan beberapa staf ke sana, dari litbang, dari bimas (bimbingan masyarakat), baik bimas kristen maupun bimas islam, juga kanwil dan Kakemenag kita di Kabupaten Aceh Singkil untuk melakukan pendalaman terhadap persoalan tadi," kata dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika dikonfirmasi apakah ada kepentingan politik yang menunggangi pelaku kerusuhan di Aceh Singkil, Lukman mengaku masih belum tahu. "Tapi justru itu yang harus didalami. Siapa yang melakukan itu, atas motif apa, untuk tujuan apa, dan seterusnya. Itu kan yang harus didalami dan itu kan memerlukan waktu," ujar dia.
(IKUTI FOKUS: Rusuh Warga Pecah di Aceh Singkil) Seperti diberitakan, sebuah insiden kerusuhan terjadi di Desa Suka Makmur, Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh, sekitar pukul 11.00 WIB, Selasa (13/10). Kerusuhan bermula ketika sekelompok orang bersenjata tajam mendatangi salah satu gereja di Desa Suka Makmur dan membakarnya.
Massa yang berjumlah ratusan orang itu, menurut Bupati Aceh Singkil Safriadi, membakar satu bangunan gereja dan satu undung-undung atau rumah ibadah berukuran kecil. Ketika hendak menuju lokasi ketiga, mereka dicegat oleh polisi dan tentara.
(sip)