Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti menyatakan Polda Metro Jaya akan meluncurkan metode pengamanan bagi anak-anak yang tinggal di wilayah DKI Jakarta pada hari ini. Salah satu caranya adalah dengan membangun kader dan menyebar ribuan stiker di berbagai tempat aman anak.
Metode tersebut, ujar Khrisna, merupakan tindak lanjut terhadap tingginya angka kekerasan anak, khususnya di Jakarta.
"Kami akan menyebarkan ribuan stiker dan membangun kader-kader untuk melindungi anak di Jakarta. Jadi idenya seperti
safe stop di New York. Di Indonesia lebih familiar dengan sebutan tempat aman anak," ujar Krishna di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, kemarin.
Krishna mengatakan ribuan stiker tersebut akan disebarluaskan oleh anggota jajaran Kepolisan Resor (Polres) dan Kepolisian Sektor (Polsek). Lokasi pemasangannya, kata Krishna, telah melalui verifikasi sebelumnya. Lebih lanjut, Krishna berharap dengan adanya stiker bertuliskan 'tempat aman anak' tersebut dapat memberi rasa aman bagi orang tua ketika anaknya sedang berada di luar rumah.
Dia mencontohkan misalnya ada anak yang melihat stiker tersebut di sebuah tempat bisa menghampiri pemilik toko jika terjadi sesuatu padanya."Toko itu berarti tempat aman anak. Pemilik toko akan kontak polisi dan mengabarkan kondisi anak yang melapor tersebut," ujar Krishna.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Krishna seluruh anak-anak wajib mendapat perlindungan dari semua elemen, termasuk dari masyarakat itu sendiri. Kepolisian selaku penjaga keamanan dan ketertiban juga wajib turut serta bertanggung jawab untuk mensosialisasikan metode tersebut.
"Cukup menempelkan stiker ini di tempatnya. Lalu ajari dan sosialisasikan kepada anak di sekolah bahwa tempat yang berstiker tersebut adalah tempat aman anak. Sehingga, ketika mereka tahu ada yang jahat, anak tahu harus berlindung ke mana,” kata Khrisna.
Krishna mengatakan peresmian program 'Tempat Aman Anak' akan dilakukan pada Rabu (21/10). Rencananya akan ada 10 ribu stiker yang akan disebar di beberapa tempat yang telah ditentukan sebelumnya.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian memberikan apresiasi terhadap langkah inovatif dengan tema menghentikan kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh jajarannya dan beberapa tokoh publik.
"Saya berpikir, teman-teman artis ini tokoh publik. Era informasi ini sadar atau tidak sadar mempengaruhi publik," ujar Tito.
Tito mengaku sejak awal dirinya telah mengamati beberapa selebriti melalui televisi. Menurut Tito, selebriti memiliki peran penting untuk mensosialisasikan inovasi tersebut. Alasannya, isu perlindungan terhadap anak sudah ada sejak lama dan perlu mendapat atensi lebih.
"Sekarang isu yang mengemuka yakni perlindungan anak. Ini sebenarnya sudah terjadi lama sejak 1990-an sejalan dengan isu lain. Ini mulai mengemuka lagi karena ada peristiwa. Mumpung lagi panas, maka ini momentum (mensosialisasikan),” kata Tito.
(utd)