Jokowi Minta Pencegahan Kekerasan Anak Harus Nyata

Resty Armenia | CNN Indonesia
Kamis, 22 Okt 2015 05:30 WIB
Sang kepala negara mengaku sadar cukup banyak pekerjaan rumah dalam menyiapkan dan mengantarkan anak-anak memasuki masa depan.
Tersangka kasus pencabulan dan pembunuhan bocah dalam kardus, AD, memperagakan adegan saat rekonstruksi kasus pembunuhan bocah dalam kardus di Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (20/10). (AntaraFoto/ Rivan Awal Lingga)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menegaskan agar langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan masalah kekerasan pada anak harus dilakukan secara nyata.

Menurutnya, tidak ada bangsa yang bisa tumbuh menjadi bangsa yang disegani di antara bangsa-bangsa lain di dunia, jika bangsa itu tidak memperhatikan anak-anak sebagai generasi penerus masa depan sebuah bangsa. 

Sang kepala negara mengaku sadar bahwa pekerjaan rumah dalam menyiapkan dan mengantarkan anak-anak untuk memasuki masa depan masih cukup banyak. 
"Kita juga masih melihat berbagai tindak kekerasan terhadap anak, mulai dari perdagangan anak, tindak diskriminasi, narkoba,  kekerasan seksual, sampai dengan berbagai tindak kekerasan lainnya terhadap anak," ujar Jokowi dalam rapat terbatas (ratas) tentang Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Kekerasan Anak di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi pun memahami bahwa kekerasan dan pengabaian terhadap hak anak bisa terjadi di mana saja, baik di rumah, lingkungan sekitar, sekolah, maupun tempat umum lainnya. Oleh karena itu, ia meminta agar langkah pencegahan dan penanggulangan masalah kekerasan pada anak-anak harus benar-benar konkret. 

"Langkah-langkah penanggulangan kekerasan pada anak harus betul-betul nyata, konkret, dan kelihatan," kata dia. 
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menyadari bahwa dalam menanggulangi permasalahan kekerasan pada anak, pemerintah tidak mampu bekerja sendiri. Oleh karena itu, pemerintah bermaksud untuk lebih melibatkan keluarga dan sekolah. 

"Kita perlu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk mewujudkan perlindungan dan tumbuh kembang anak," ujar dia. 
Lebih jauh, Presiden mengingatkan perlunya meningkatkan peran keluarga bagi tumbuh kembang anak, sehingga orangtua atau keluarga dapat menjalankan peran dan fungsinya dengan baik.

"Sekolah harus menjadi tempat yang nyaman bagi anak-anak untuk belajar. Hentikan bullying di sekolah-sekolah," kata dia. 

Ia juga menggarisbawahi peran penting media, terutama televisi, dalam upaya pencegahan kekerasan pada anak. "Untuk itu saya mengimbau agar tayangan media televisi bisa menumbuhkan semangat positif serta menanamkan nilai-nilai budi pekerti," ujar Jokowi. 

Presiden pun meminta agar diadakan kampanye peningkatan kepedulian masyarakat agar tidak terjadi pembiaran kekerasan terhadap anak dan penyadaran pada masyarakat terhadap pemenuhan hak-hak anak. (utd)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER