Mensos Berencana Santuni 12 Korban Tewas Bencana Asap

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Kamis, 22 Okt 2015 12:30 WIB
Kemensos juga berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan untuk mengeluarkan pendanaan hingga Rp1,09 triliun untuk diberikan pada warga terdampak asap.
Korban bencana kabut asap. (Detikcom/Chaidir Anwar Tanjung)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa berencana memberikan bantuan santunan bagi para korban tewas akibat bencana kabut asap. Ada sekitar 12 orang yang hendak mendapat santunan kematian tersebut.

"Di Kalimantan Tengah ada tujuh orang, Sumatra Selatan empat orang, dan yang terbaru di Riau satu orang," ujar Khofifah usai mengikuti rapat penanganan lanjutan kebakaran hutan di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Jakarta, Kamis (22/10).

Sementara terkait bantuan sebesar Rp900 ribu yang rencananya juga akan diberikan kepada para korban kabut asap, Khofifah mengatakan sudah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan untuk mendanai hingga Rp1,09 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Angka tersebut muncul dari estimasi bahwa di tujuh provinsi yang terkena kabut asap ada sekitar 1,44 juta jiwa per kepala keluarga.
Khofifah menyatakan pemerintah saat ini pun sedang memastikan cadangan beras mencukupi di enam daerah yang terdampak kabut asap.

"Kami sudah mendistribusikan buffer stock di enam hingga tujuh provinsi, dan memastikan ke Badan Urusan Logistik soal CBP (cadangan beras pemerintah)," kata Khofifah.

Simak Fokus: KEBAKARAN HUTAN, PEMERINTAH GAGAL?

Menurutnya, pemerintah kabupaten dan kota sudah diberi kewenangan untuk bisa mengeluarkan cadangan beras tersebut hingga mencapai 100 ton.

Seandainya jumlah cadangan yang mau dikeluarkan mencapai 200 ton, maka kewenangan ada di tangan pemerintah provinsi.

"Sementara jika sudah lebih dari 200 ton, kewenangan ada di Kemensos. Tapi sampai saat ini belum ada permintaan sampai sebanyak itu," kata Khofifah.

Sementara untuk kemungkinan evakuasi, Kemensos berencana membangun sebuah tenda yang di dalamnya memiliki alat purifying air agar pengungsi bisa menghirup udara yang lebih bersih.
Di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, kata Khofifah, dikabarkan ada sebuah tempat yang memiliki 250 kamar yang bisa digunakan untuk mengevakuasi 250 keluarga. Khofifah mengatakan anak-anak tak akan dievakuasi terlalu jauh dari tempat tinggal mereka. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER