Politisi PDIP: Pemadaman Asap Urusan Allah SWT

Prima Gumilang | CNN Indonesia
Senin, 26 Okt 2015 17:10 WIB
Peneliti Populi Center Nona menilai tragedi asap mempengaruhi bagaimana masyarakat menilai kinerja presiden dan para menteri.
Kabut asap di Jakarta. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Aria Bima menilai bahwa polusi asap akibat pembakaran hutan dan lahan sulit dipadamkan. Dia hanya berharap agar Sang Pencipta menurunkan hujan untuk menghentikan asap.

"Secara pribadi saya tidak yakin asap ini bisa dihentikan kecuali hujan deras dan itu urusan Allah SWT. Sulit dilakukan oleh manusia," kata Aria saat ditemui di Jakarta, Senin (26/10).

Anggota Komisi VI DPR RI ini berpendapat pemerintah sebaiknya fokus pada upaya penanganan korban polusi asap di Sumatera dan Kalimantan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini lebih penting dan faktual dalam jangka pendek harus dilakukan tidak hanya berorientasi memadamkan asap yang selesainya tidak pernah jelas kapan asap itu mau berhenti," ujar Aria.
Dia sepakat dengan instruksi Presiden Jokowi yang meminta beberapa kementerian terkait, khususnya menteri kesehatan, agar secepat mungkin melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk menangani korban terdampak asap.

"Penanganan korban jauh lebih penting daripada menangani matinya asap. Maka saya sepakat dengan Pak Jokowi bagaimana memaksimalkan menteri yang berkaitan dengan kesehatan," katanya.

Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Irine Hiraswari Gayatri berpendapat sama dengan Aria Bima. Menurutnya, pemadaman asap dan kebakaran hutan merupakan hal yang mustahil diselesaikan dalam satu tahun pemerintahan ini.
Lembaga kajian nirlaba yang mendalami masalah opini dan kebijakan publik, Populi Center mencatat masalah yang paling buruk ditangani Presiden Jokowi selama setahun terakhir. Penanganan kebakaran hutan dan lahan menempati posisi kedua teratas, sebesar 27,1 persen, setelah penanganan kenaikan harga bahan kebutuhan.
Peneliti Populi Center Nona Evita menilai tragedi asap sangat mempengaruhi bagaimana masyarakat menilai kinerja presiden dan para menteri belakangan ini.

"Khusus di daerah yang sudah terdampak asap cukup lama yaitu di Sumatera dan Kalimantan, tingkat kepuasan terhadap kinerja presiden lebih rendahndibanding dibandingkan di daerah lain yang tidak terkena dampak asap," kata Nona. (bag)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER