Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus senior Partai Persatuan Pembangunan, Syaifullah Tamliha, berharap agar kedua kubu yang bertikai tidak berujung dengan terbentuknya partai baru.
"Saya berharap tidak ada partai baru yang muncul. Kalau mau gabung silahkan saja ke Partai Idaman, jangan dibikin baru. Tidak perlu ada PPP Perjuangan," kata Tamliha saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (5/11).
Menurut Tamliha, jalan tengah penyelesaian konflik dapat dilakukan melalui Muktamar Luar Biasa. Sebab, dia tidak melihat jalan lain penyelesaian kecuali dengan mekanisme tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tamliha pun yakin, Muktamar Luar Biasa tidak akan mengganggu proses persiapan menjelang pemilihan kepala daerah serentak pada 9 Desember mendatang, sebab baginya hal itu tidak saling berkaitan.
"Kalau saya melihat celah tidak ada jalan lain, Muktamar Luar Biasa, silakan di situ," ujar Tamliha.
Oleh karena itu, Tamliha juga berharap agar Ketua Umum PPP Muktamar Surabaya Romahumurzy dan Ketua Umum hasil Muktamar Jakarta, Djan Faridz dapat duduk bersama, untuk menyelesaikan masalah ini.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PPP Organisasi, Bidang Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) Isa Muchsin, sebelumnya menyatakan klaim Djan Faridz soal telah bersatunya kubu Romahurmuziy (Romi) dengan kubu Djan adalah tidak benar.
Isa menyebut, saat ini kader asli PPP masih solid dalam satu barisan di bawah komando Romi. Hal itu terlihat dari pelaksanaan Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) di seluruh provinsi.
"Rapimwil merupakan perintah Rapimnas III. Di setiap Rapimwil, seluruh ketua dan Sekretaris DPD se-provinsi hadir. Ini pertanda kita masih solid," kata Isa Muchsin, dalam keterangan yang diterima CNN Indonesia, Selasa (3/11) lalu.
(meg)