Terjerat Masalah Hukum, Jokowi Pastikan TPPI Kembali Operasi

Resty Armenia | CNN Indonesia
Rabu, 11 Nov 2015 15:27 WIB
Jokowi memastikan kilang Trans Pacific Petroleum Indotama (TPPI) di Kabupaten Tuban, Jawa Timur sudah kembali beroperasi.
Presiden Joko Widodo meminta Kementerian ESDM menurunkan harga BBM jenis premium. (Dok. Sekretariat Kabinet)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan kilang Trans Pacific Petroleum Indotama (TPPI) di Kabupaten Tuban, Jawa Timur telah kembali beroperasi, setelah sebelumnya mengalami masalah hukum sehingga tidak dapat menjalankan tugasnya untuk menopang kebutuhan energi dalam negeri.

Kala meninjau kawasan TPPI, Jokowi bercerita, pada tahun 2006 TPPI memulai operasi dengan bahan baku kondensat yang berasal dari PT Pertamina. Namun, muncul masalah hukum yang sudah berlangsung selama empat tahun akibat ketidakmampuan membayar, sehingga kilang berhenti beroperasi.
Jokowi mengaku, ketika mengetahui bahwa TPPI didera masalah hukum, ia langsung meminta agar persoalan tersebut diselesaikan di wilayah hukum, sedangkan urusan ekonomi dan bisnis harus tetap berjalan. "Target kemarin, Oktober harus dimulai," ujarnya, dikutip dari siaran pers Tim Komunikasi Presiden, Rabu (11/11).

Setelah meninjau kilang TPPI, Jokowi menyimpulkan bahwa sejauh ini sudah 70 persen kilang mulai beroperasi kembali. "Insya Allah pada akhir tahun mencapai 100 persen."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sang kepala negara pun yakin, dengan beroperasinya TPPI Tuban, maka impor premium dapat berkurang hingga 19 persen. Sementara jika proses di kilang tersebut digabungkan dengan proses Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Cilacap akan menurunkan impor premium hingga 29 persen. Bahkan, pada Desember 2015 penghematan impor ditaksir mencapai 36 persen.
"Dan solarnya sekarang mencapai 40 persen, nantinya tidak akan ada impor pada akhir tahun," ujarnya.

Proses-proses produksi premium, solar LPG, dan HOMC 92 (dikenal sebagai Pertamax 92) akan dikerjakan di kompleks TPPI Tuban. Kompleks ini nantinya akan dijadikan kompleks industri petrokimia di Indonesia.

"Sebuah keputusan politik yang tadi diputuskan di dalam rapat dan kita harapkan nantinya turunan-turunan dari proses produksi di sini semuanya akan dihasilkan di kompleks industri petrokimia itu," kata Jokowi.
Bahan-bahan turunan yang dimaksud termasuk petrochemical, seperti paraxylene, orthoxylene, benzene, dan toluene yang dibutuhkan oleh industri nasional. "Ini adalah masa depan industri dasar petrokimia di Indonesia, jangan berhenti," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER