Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Resese Kriminal Polri melimpahkan berkas perkara dugaan korupsi pada pengadaan alat cetak (printer) dan pindai (scanner) di Dinas Pendidikan DKI Jakarta ke jaksa penuntut umum.
Kepala Bagian Penerangan Umum Komisaris Besar Suharsono, Jumat (13/11), mengatakan pelimpahan tersebut dilakukan pada 2 Oktober lalu.
Namun, jaksa menilai berkas tersebut masih harus dilengkapi sebelum dilanjutkan ke tahap penuntutan sehingga dikembalikan dengan petunjuk P19.
"Saat ini penyidik dalam proses memenuhi petunjuk dari jaksa penuntut umum," kata Suharsono melalui keterangan tertulis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, sudah 98 orang saksi yang diperiksa. Selain itu, tiga orang ahli pun sudah dimintai pendapat oleh penyidik.
Sejauh ini baru satu orang yang disangka terlibat korupsi proyek senilai Rp150 miliar ini, yakni pejabat pembuat komitmen dari Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat Alex Usman. Alex saat ini juga berstatus terdakwa dalam dugaan korupsi alat catu daya listrik atau
uninterruptible power supply di institusinya.
Alex diduga melakukan korupsi dengan modus penggelembungan harga, proses pengadaan yang tidak sesuai aturan dan penyusunan harga perkiraan sendiri.
Atas perbuatannya, dia dijerat pasal pasal 2 ayat (1) dan atau pasal 3 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
(utd)