Jakarta, CNN Indonesia -- Aksi teror bom dan penembakan yang dilakukan kelompok ISIS di Paris bisa memicu gerakan jihad freelance oleh sempalan-sempalan mereka yang kini berdiri sendiri ataupun berada di komunitas yang kecil. Munculnya potensi ini dilontarkan oleh Pendiri Yayasan Prasasti Perdamaian Noorhuda Ismail.
Oleh Noorhuda, sejak tahun lalu, ISIS telah mengeluarkan fatwa lewat juru bicaranya, Al Adnani, untuk melakukan serangan terhadap musuh-musuh ISIS dimanapun berada. Untuk itu, mereka yang tak bisa ikut berpartisipasi ke Suriah akhirnya terbelenggu dan kebingungan untuk beraksi.
"Mereka yang terbelenggu akhirnya bisa menjadi pemain sendiri, partisipan dengan komunitasnya", ujar Noorhuda kepada Damar Sinuko dari CNN Indonesia.
Noorhuda menambahkan jika jihad freelance ini bukan tidak mungkin bisa terjadi di Indonesia. Pasalnya, kelompok jihad di Indonesia saat ini sedang terpecah antara yang mendukung dan yang menolak ISIS.
"Kelompok ini memilih memisahkan diri dari organisasi lama dan berdiri sendiri dengan tokoh baru dan berbeda dari mulai pola, target, ketahanan, logistik hingga personil", tambah pria yang kini tengah studi S3 di Monash University, Melbourne, Australia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti menyebut jika gembong teroris Santoso yang kini tengah diburu adalah Pimpinan ISIS di Indonesia.
(bag)