Strategi ESDM Serahkan Rekaman Setelah Transkripsi Percakapan

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Rabu, 18 Nov 2015 19:38 WIB
Said Didu kejadian pencatutan-pencatutan nama tak lagi terjadi di sektor-sektor yang berkaitan dengan Kementerian ESDM.
Ketua DPR Setya Novanto. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Said Didu mengatakan, Kementerian ESDM sengaja menerapkan strategi menyerahkan barang bukti berupa rekaman suara ‎tak bersamaan dengan transkripsi yang diserahkan Menteri ESDM Sudirman Said. 

"Ya jadi semua hal itu ada strateginya," ujar Said Didu di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta, Rabu (18/11).

Namun, dia tidak menjelaskan lebih lanjut strategi apa yang dimaksud atau apa yang menjadi target Kementerian ESDM setelah menyerahkan rekaman suara ke Mahkamah Kehormatan Dewan.
Dia berharap setelah rekaman ini diserahkan, kejadian pencatutan-pencatutan nama tak lagi terjadi di sektor-sektor yang berkaitan dengan Kementerian ESDM.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bukan (pencatutan) presiden. Tapi banyak yang suka menjanjikan bisa membantu proyek-proyek," katanya.
Perwakilan ESDM menutup mulut saat dicecar sumber rekaman tersebut. Said mengatakan rekaman tersebut berasal dari sumber yang valid. Rekaman tersebut juga baru diserahkan ke MKD setelah diverifikasi Kementerian ESDM.

"Saya terima rekaman itu dalam amplop tertutup dari orang yang secara logika dasarnya itu sumber rekaman asli dari (transkripsi) yang diserahkan dua hari lalu," katanya.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengadukan oknum anggota DPR yang diduga Setya Novanto ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) pada Senin (16/11).

Dalam laporannya Sudirman mengadukan Setya yang menjanjikan suatu cara penyelesaian perpanjangan kontrak dengan PT Freeport dalam sebuah pertemuan di sebuah restoran di SCBD, Jakarta pada 6 Juni 2015. Dalam pertemuan itu diduga turut hadir pengusaha Riza Chalid dan petinggi PT Freeport Maroef Sjamsoeddin. (bag)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER