Ahok Curiga Banyak 'Permainan' Acara Pariwisata Jakarta

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Kamis, 19 Nov 2015 13:48 WIB
Ahok mencurigai adanya permainan uang di balik banyaknya penyelenggaraan acara-acara festival yang digelar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyoroti Dinas Pariwisata dan Kebudayaan provinsinya yang perlu banyak dievaluasi dalam menyusun Kebijakan Umum APBD Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS).

Ahok menilai beberapa waktu ke belakang, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta lebih suka menyalurkan dana untuk menggelar berbagai festival, tapi melupakan hal-hal penting lain seperti museum. Oleh sebab itu Ahok akan mengurangi jatah anggaran dinas tersebut dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2016.

"Saya kira tahun ini akan saya potong untuk dinasnya hanya Rp 150 miliar. Jika ditambah suku dinas-suku dinas maka angkanya tetap di bawah Rp300 miliar," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (19/11).
Beberapa waktu ke depan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyepakati KUA-PPAS yang menjadi dasar pembentukan APBD 2016. Namun pada waktu yang sudah mepet seperti sekarang, masih ada beberapa kekurangan dalam KUA-PPAS tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tahun lalu, kata Ahok, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mengalokasikan dana cukup besar hanya untuk menyelenggarakan acara-acara festival semacam itu. Angka yang tercatat di APBD 2014 untuk festival, kata Ahok, mencapai Rp1,2 triliun.

Tahun 2015 ini Ahok tidak ingin Disparbud mendapatkan angka sebanyak tahun lalu sehingga memutuskan untuk memotong anggaran sebanyak Rp700 miliar. Ahok berpendapat menggelar festival dengan biaya mencapai Rp10 miliar adalah suatu yang mengada-ada.

Oleh sebab itu, kata Ahok, pada 2016 mendatang Disparbud harus bisa fokus dalam membenahi museum-musem yang ada di Jakarta karena kondisi museum di Jakarta banyak yang sudah sangat memprihatinkan.

"Saya sudah katakan untuk fokus memperbaiki museum karena banyak yang lembab dan tergenang (jika hujan)," kata Ahok.

Curiga permainan festival

Terkait dengan terlalu banyaknya Disparbud DKI Jakarta menyalurkan dana untuk mengadakan festival, Ahok mencurigai adanya permainan uang di balik itu semua. Menurutnya banyak markup yang dilakukan agar festival tersebut bisa didanai oleh APBD.

"Saya anti dengan markup yang dilakukan oleh event organizer. Mereka, saat lelang untuk menggelar acara, memasukkan biaya sewa teater sebesar Rp400 juta," kata Ahok.
Ahok mengaku tidak habis pikir dengan dimasukkannya biaya sewa teater dalam proses pelelangan. Sebab bangunan teater tersebut adalah milik pemerintah dan seharusnya tidak perlu dibayar oleh pemerintah.

"Itu gedung kami. Tak ada pemerintah membuat acara lalu bayar juga ke pemerintah. Tidak ada di peraturan daerah," kata Ahok.

Meski demikian Ahok menegaskan tidak anti dengan pagelaran festival di DKI Jakarta. Dia hanya tidak ingin acara festival menjadi lebih penting daripada program lain yang sebenarnya lebih penting. (obs/sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER