Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ingin pengelolaan taman dan trotoar dilakukan oleh perusahaan besar. Dengan begitu, lelang pengadaannya bisa dilakukan sekaligus tidak melalui penunjukan langsung.
Selama ini, pengadaanya menggunakan mekanisme penunjukan langsung karena menggunakan anggaran yang relatif kecil. Hasilnya, banyak taman dan trotoar di ibu kota menjadi tak tertata rapi.
"Lelang nanti gunakan paket besar, langsung Rp10-20 miliar. Jadi yang nanti mendapatkannya adalah perusahaan besar, kalau macam-macam bisa dihukum," kata Gubernur yang biasa disapa Ahok ini di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (20/11).
Ahok mengungkapkan, sekarang pembenahan trotoar hanya dikerjakan oleh perorangan yang ditunjuk secara langsung dengan nilai Rp12 juta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makanya taman di Jakarta tak ada yang beres. Mereka beralasan tidak mau kerja karena tak ada barang," ujar Ahok.
Dinas Pertamanan dan Pemakaman jadi salah satu satuan kerja perangkat dinas yang anggarannya disoroti Ahok. Sebelumnya Ahok juga mempermasalahkan anggaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta Dinas Pendidikan.
Dinas Pariwisata dinilai Ahok memiliki anggaran yang tak efisien terutama soal penyelenggaraan festival. Sementara Dinas Pendidikan dikritisi Ahok karena ada kegiatan yang diadakan melalui penunjukan langsung yang dinilai sedikit menyimpang.
(sur)