Ribuan Buruh Migran Ikuti Jambore Nasional di Jember

Abraham Utama | CNN Indonesia
Senin, 23 Nov 2015 10:23 WIB
Jambore Nasional tersebut ditargetkan menemukan cetak biru perlindungan terhadap buruh yang bekerja di luar kampung halaman mereka.
Pengunjuk rasa dari Jaringan Buruh Migran Indonesia memperlihatkan poster Keadilan Untuk Erwiana saat melakukan unjuk rasa menolak perbudakan Pembantu Rumah Tangga Indonesa dan Migran di Jakarta, Jumat (27/2). (AntaraFoto/ Teresia May)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ribuan buruh migran dari berbagai wilayah di Indonesia berkumpul di Jember, Jawa Timur, Senin (23/11), untuk mengikuti jambore nasional.

Kegiatan selama tiga hari yang digagas oleh Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Migrant Care dan Universitas Jember itu ditargetkan menemukan cetak biru perlindungan terhadap buruh yang bekerja di luar kampung halaman mereka.
Melalui siaran persnya, Analis Kebijakan Migrant Care, Wahyu Susilo, mengatakan Jambore Nasional Buruh Migran Indonesia hendak memastikan implementasi visi dan misi pemerintahan Presiden Joko Widodo terkait pekerja migran.

Wahyu mencontohkan, wujud nyata kebijakan pemerintah itu seharusnya memastikan migrasi aman bagi para pekerja dan bukan malah menghentikan penempatan buruh migran ke kawasan Timur Tengah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu justru kontraproduktif dengan hak konstitusional setiap warga negara untuk bekerja secara layak," ujarnya.
Jambore nasional para buruh migran ini akan diisi sejumlah diskusi terkait isu-isu ketenagakerjaan seperti revisi Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang penempatan dan perlindungan TKI, pemberdayaan ekonomi para buruh migran serta perlindungan bagi buruh migran yang tak terdokumentasi.

Rencananya, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri akan menghadiri jambore nasional tersebut, sekaligus meresmikan Desa Peduli Buruh Migran (Desbumi). Program tersebut merupakan inisiatif menyediakan layanan bagi buruh migran di tingkat desa untuk menghindarkan mereka dari calo.

Desbumi nantinya akan dilengkapi dengan informasi terpadu termasuk layanan pengurusan dokumen, pendataan, pengaduan serta pemberdayaan ekonomi. Wahyu berkata, buruh migran mendorong pemerintah daerah untuk mengatur dasar hukum Desbumi melalui peraturan desa.

Bukan hanya Hanif, Jambore Nasional Buruh Migran rencananya juga akan dihadiri Presiden Joko Widodo. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dijadwalkan akan menutup rangkaian acara, Rabu (25/11) mendatang.
Data yang terhimpun hingga kemarin menunjukkan, jumlah peserta jambore telah mencapai 1.697 orang. Mereka berasal dari kelompok buruh migran yang datang dari Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat serta beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Hongkong, Korea Selatan, Taiwan, Saudi Arabia dan Belanda. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER