Jakarta, CNN Indonesia -- Wali Kota Bekas Rahmat Effendi menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama di Balai Kota, Jakarta, Rabu (25/11). Keduanya membahas evaluasi kerja sama pengolahan sampah di Bantargebang, Kota Bekasi.
Wali Kota Bekas didampingioleh beberapa anak buahnya seperti Sekretaris Daerah Bekasi, Asisten Daerah II, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bekasi, Badan Penanggulangan Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan, Dinas Kebersihan, dan beberapa pejabat Kota Bekasi lainnya.
Saat ditanya tujuan menemui Ahok, Rahmat mengakui soal Bantergebang jadi agenda utama pertemuan. "Persoalan adendum Bantargebang, kedua soal kemitraan dan ketiga soal bantuan," kata Rahmat.
Saat ini tengah digelar pertemuan tertutup antara Rahmat dengan Gubernur DKI Jakarta.
Sebelumnya DPRD Kota Bekasi menyatakan ada pelanggaran yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait perjanjian kerja sama pengolahan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tercatat ada sembilan pelanggaran yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Di antaranya adalah belum adanya revisi analisis mengenai dampak lingkungan, tidak menanam pohon di sekitar Bantargebang, tidak memperbaiki sistem pengairan air sampah, meningkatnya volume sampah, dan beberapa pelanggaran lainnya.
Selama ini Pemprov DKI Jakarta masih bergantung pada Bekas untuk membuang sampahnya. DKI Jakarta belum bisa mengolah sampahnya sendiri. Sampah dari ibu kota diangkut untuk kemudian diolah di Bantargebang. Pemprov DKI bekerja sama dengan perusahaan swasta PT Godang Tua Jaya untuk mengolah sampah di Bantargebang.
(sur)