Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Marwan Jafar akan menerapkan konsep pembangunan desa Korea Selatan, Saemaul Undong, dalam membangun desa di Indonesia.
Menurutnya konsep Korsel tersebut memiliki kesamaan dalam proses pembangunan desa di Indonesia. Kesamaan yang dimaksud adalah pengakuan terhadap nilai-nilai lokal serta partisipasi dan gotong royong dengan mengkombinasikan nilai kepimpinan.
"Jadi dalam konsep ini ada partisipasi masyarakat dalam menentukan proses pembangunan desa, sehingga desa benar-benar menjadi subjek pembangunan sebagaimana paradigma desa membangun yang kita anut saat ini,” kata Marwan dalam keterangan tertulis, Kamis (26/11).
Selain itu, Marwan juga mengaku akan mengembangkan Jaringan Informasi Desa (Invil) pada tujuh daerah di Indonesia. Tujuh daerah yang dimaksud adalah Bantul, Gunung Kidul, Madura, Situbondo, Bondowoso, Garut, dan Sukabumi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengembangan Invil akan didukung oleh kementerian dari Indonesia dan Korsel. Kementerian Interior Republik Korsel telah berjanji akan mengajak berbagai perusahaan Korea untuk mewujudkan konsep Desa berbasis IT di Indonesia,” katanya.
Dalam kunjungannya ke Korsel pekan ini, Marwan juga telah bertemu dengan Asosiasi Korea-Indonesia yang beranggotakan 50 wirausahawan dari kedua negara.
Saat bertemu asosiasi tersebut, Marwan menyepakati perjanjian pengadaan bantuan alat pemadam kebakaran dari mereka untuk Indonesia tahun depan.
"Direncanakan tahun depan mereka juga akan mendirikan pabrik di Indonesia untuk itu (alat pemadam kebakaran)," kata Marwan.
(sur)