Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah Fahira Idris meminta pemerintah memberi perhatian khusus pada kualitas guru-guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Menurut catatan DPD, mayoritas guru PAUD saat ini memiliki kompetensi rendah. Dari 275.904 orang guru PAUD, baru sekitar 28,7 persen yang berkualifikasi S1 atau D4.
Dari jumlah itu, hanya satu persen guru PAUD yang pendidikannya sesuai dengan persyaratan guru PAUD, yaitu lulusan S1 PAUD atau psikologi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini artinya, masih sangat banyak guru PAUD yang kompetensi belum sesuai," kata Fahira.
Padahal, kata dia, jika guru PAUD berkualitas, anak-anak yang dididik akan terbentuk dan tumbuh jadi pribadi mandiri, disiplin, percaya diri, punya rasa sosial yang tinggi, cepat beradaptasi, berani jujur, dan punya rasa ingin tahu yang besar.
Oleh sebab itu Fahira menekankan pentingnya peningkatan kompetensi bagi guru-guru PAUD.
Fahira berharap, guru PAUD yang belum lulus SMP dan SMA difasilitasi untuk ikut program kejar paket B dan C. Sementara untuk yang sudah lulus SMA difasilitasi mendapatkan beasiswa untuk kuliah S1 di kampus-kampus yang ada jurusan PAUD.
"Supaya bisa ikut uji kompetensi guru dan dapat Nomor Induk Pendidik dan Tenaga Kependidikan, kata anggota DPD asal Jakarta itu.
Kesejahteraan guru PAUD pun perlu mendapat perhatian dari pemerintah.
(sur)