Antisipasi Banjir, Polda Metro Akan Bentuk Satuan Khusus

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Jumat, 27 Nov 2015 10:13 WIB
Pembentukan Satuan Tugas Khusus untuk mengantisipasi dan menangani banjir akan dilakukan secepatnya. Musim hujan yang telah datang mesti diwaspadai
Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian usai meminpin apel kesiapan bandi di Mapolda Mertro Jaya, Jakarta, Jumat (27/11). (CNN Indonesia/ Joko Panji Sasongko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polda Metro Jaya menggelar apel kesiapan menghadapi banjir di DKI Jakarta. Apel tersebut juga merupakan langkah awal untuk membentuk Satuan Tugas Gabungan dalam rangka menangani berbagai permasalahan yang timbul ketika banjir.

"Apel ini merupakan momentum untuk menyampaikan ke publik untuk mengantisipasi banjir. Namun satgasnya belum terbentuk. Kami buat secepatnya. Kalau bisa dalam dua minggu ini," ujar Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian usai menggelar apel di Lapangan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (27/11).
Tito mengatakan apel hari ini juga merupakan peringatan kepada semua pemangku kepentingan untuk berpartisipasi menanggulangi terjadinya banjir, serta permasalahan yang ditimbulkan oleh banjir. Instansi yang diminta oleh Kepolisian untuk terlibat antara lain Pemerintah Daerah DKI, Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja dan dari unsur militer.

Lebih lanjut, Tito menuturkan sampai saat ini Kepolisian dan pihak terkait sedang menyusun konsep dari satgas tersebut. Tito mengaku, nantinya setiap instansi memiliki peran masing-masing dalam menanggulangi permasalah banjir di DKI Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sudah perintahkan Direktur Lantas Polda Metro Jaya untuk menyusun konsep Satgas agar tidak bekerja sendiri-sendiri. Ini kontijensi. Jadi harus melibatkan teman-teman yang lain," ujar Tito.

Sementara itu, Tito menyampaikan ada dua problem umum yang selalu terjadi ketika musim hujan datang, yaitu banjir dan genangan air yang menyebabkan kemacetan. Ia mengaku, untuk mengatasi dampak genangan air, Polda Metro Jaya telah membentuk satgas untuk menanggulangi hal tersebut.

"Khusus genangan air dan kemacetan lalu lintas, saya sudah meminta teman-teman di jajaran lalin dan Kepolisian Resor untuk membuat satgas," ujar Tito.
Tito berharap satgas kemacetan lalin yang disebabkan oleh genangan air selalu siap siaga, agar masyarakat dapat beraktivitas dengan lancar.

"Kasian masyarakat kalau hujan terkunci, tidak bergerak. Mereka mau marah sama siapa," ujar Tito.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan aliran air di jalur timur sampai sejauh ini masih belum bisa menurunkan debit air dengan cepat saat mendapatkan kiriman dari Bogor atau kondisi sedang pasang. Menurut Ahok, sapaan Basuki, untuk menurunkan debit air di jalur timur membutuhkan waktu lebih dari 12 jam.

"Misalnya air pasang tingginya 2,8 meter dan ditambah air kiriman serta Jakarta diguyur hujan, untuk menyurutkannya butuh satu hari," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, kemarin.

Untuk bisa mengakali agar air di jalur timur bisa segera turun maka yang harus dilakukan adalah segera menyelesaikan pembangunan waduk di wilayah timur Jakarta. Waduk-waduk yang Ahok maksud adalah di wilayah Marunda dan Cakung.

Namun bukannya tanpa masalah, pembebasan tanah di wilayah Cakung Grand harus menemui kendala ada ribuan rumah yang harus dibereskan di lokasi tersebut. Proses pemberesan diharapkan bisa rampung tahun depan. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER