Jakarta, CNN Indonesia -- Nama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan kabarnya disebut sebanyak 66 kali dalam rekaman mengenai Freeport yang di dalamnya terdapat suara terduga Ketua DPR RI Setya Novanto dan Riza Chalid.
Luhut memperlihatkan bahwa dirinya tidak ambil pusing terkait rekaman tersebut. Namun seandainya nanti dia harus memberikan kesaksian perihal rekaman tersebut Luhut mengindikasikan kesiapannya.
"Nanti saja tunggu jika saya dipanggil Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI maka saya akan menjawabnya" kata Luhut saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (2/12).
Dalam rekaman yang sekarang sudah dilaporkan Menteri ESDM Sudirman Said ke MKD DPR RI tersebut diduga ada percakapan perihal pelengseran terhadap Presiden Indonesia Joko Widodo seandainya sang presiden tidak memperpanjang kontrak dari Freeport.
Namun begitu Luhut menegaskan bahwa Jokowi sama sekali belum membicarakan rencana untuk memperpanjang kontrak Freeport sampai 2019 mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, dalam Peraturan Pemerintah mengenai Freeport dijelaskan perpanjangan kontrak bisa dilakukan dua tahun jelang kontrak sebelumnya hangus. Karena kontrak Freeport habis 2021 maka perpanjangan baru bisa dilakukan 2019.
"Pak Presiden sejak awal memposisikan untuk tak mau memperpanjang Freeport sampai 2019 mendatang, sesuai dengan PP No. 77," ujarnya.
Sementara itu di gedung DPR/MPR RI, MKD DPR sedang menggelar sidang perdana terkait laporan Sudirman Said. Dia melaporkan Setya Novanto yang dianggap telah mencatut nama Jokowi terkait Freeport.
(pit)