Jakarta, CNN Indonesia -- TNI Angkatan Udara heran dengan tawaran PT Dirgantara Indonesia untuk memproduksi helikopter VVIP bagi pemerintah. Sebab pesanan TNI AU yang terdahulu pun belum dirampungkan perusahaan pelat merah itu.
“Bagaimana mereka mau menawarkan helikopter Super Cougar? Cougar yang seharusnya sudah kami terima pun sampai sekarang belum jadi. Coba tanya ke PTDI, benar atau tidak helikopter itu dibikin PTDI?” kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Dwi Badarwanto di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (2/12).
Soal pesanan yang belum rampung, Dwi mengatakan hal itu bermula dari tawaran PTDI kepada TNI untuk membuatkan helikopter EC275 Caracal yang juga dikenal dengan sebutan Super Cougar. Saat itu TNI memutuskan untuk menerima tawaran tersebut, dan mereka memesan enam unit helikopter Super Cougar ke PTDI.
Dari enam unit Super Cougar yang dipesan TNI, ujar Dwi, mestinya dua unit sudah sampai ke tangan TNI AU pada Mei-Juni.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami sudah beli enam Cougar dari PTDI, tapi sampai sekarang belum jadi. Jadi jangan salahkan kami,” kata Dwi.
Lagi pula, ujar Dwi, PTDI tak memenuhi spesifikasi yang diinginkan TNI AU soal helikopter VVIP. (Simak Fokus:
HELIKOPTER UNTUK PRESIDEN)
Menurutnya, jika PTDI mampu membuat helikopter sekelas AgustaWestland AW101 yang kini dibeli TNI dari Italia-Inggris, maka PTDI akan langsung memesan kepada perusahaan yang berbasis di Bandung, Jawa Barat, itu.
Selama ini pun, kata Dwi, TNI AU memesan pesawat buatan PTDI seperti CASA C212, CN-235, CN-295, dan Super Puma. “Itu kami pakai semua,” ujarnya.
Soal lambannya PTDI menyelesaikan pesanan helikopter juga telah dikemukakan oleh Kepala Staf TNI AU Marsekal Agus Supriatna. Menurut Agus yang juga Komisaris Utama PTDI, sudah dua kali TNI AU punya pengalaman pahit berbisnis dengan PTDI.
Direktur Utama PTDI Budi Santoso sebelumnya mengatakan perusahaannya menjamin tak bakal mengulangi kesalahan di masa lalu. Mereka mengklaim telah makin profesional dalam mengerjakan pesanan pesawat.
(agk)