Kemenhub: Adanya Lintasan Sebidang Ancam Keselamatan Warga

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Senin, 07 Des 2015 15:11 WIB
Meningkatnya penumpang akan meningkatkan jumlah kereta api. Masih adanya lintasan sebidang akan berbahaya bagi pengguna kendaraan bermotor.
Sejumlah pemudik penumpang kereta menuju berbagai daerah di Jawa terlihat menumpuk di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (20/7). (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan ingin agar setiap lintasan sebidang yang ada di DKI Jakarta untuk ditutup sepenuhnya. Mereka beralasan beberapa tahun ke depan frekuensi kereta rel listrik akan semakin meningkat. Adanya lintasan sebidang bisa membahayakan jiwa pengguna kendaraan bermotor.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko menjelaskan pada 2015 ini jumlah penumpang KRL sudah mencapai 800 ribu jiwa. Hermanto memprediksi jumlah itu akan bertambah seiring dengan meningkatnya lalu-lintas KRL.
"Rencananya pada 2018 jumlah penumpang akan menjadi 1,2 juta jiwa, nanti kereta akan lebih banyak lagi frekuensinya," kata Hermanto saat ditemui di gedung Kementerian Perhubungan, Senin (7/12).

Nantinya, lanjut Hermanto, kereta di Jakarta akan lewat setiap tiga menit sekali dan itu artinya tidak mungkin untuk membuka-tutup pintu perlintasan secara terus menerus.
Maka dari itu, dia berharap agar lintasan sebidang yang sudah disediakan jalan layang dan atau jalur bawah tanah untuk segera dilakukan penutupan oleh pemerintah daerah, dalam hal ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kemenhub sendiri telah mengirimkan surat permohonan kepada Pemprov DKI sejak 2014, namun hingga sekarang belum juga mendapatkan respon. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi memang kami harus bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk mensosialisasikan (penutupan lintasan sebidang)," katanya.

Berdasarkan data milik Ditjen Perkeretaapian, ada 19 lintasan sebidang yang seharusnya sudah tertutup dan itu terletak di lima rute kereta api. Untuk rute Lintas Duri-Tangerang ada dua lintasan yang belum ditutup, yaitu Rawa Buaya 1 dan Rawa Buaya 2.

Sementara di Lintas Lingkar Jakarta ada sekitar sembilan lintasan sebidang yang masih dilalui kendaraan bermotor. Kesembilan lintasan tersebut adalah Jl. Bandengan Utara, Jl Bandengan Selatan, Jl. KH Hasim Ashari, Jl. Pramuka 1, Jl. Pramuka 2, Jl. Letjen Suprapto, Jl. Kramat Bunder, Jl. Angkasa, serta Jl. Tubagus Angke yang merupakan lokasi kecelakaan kemarin.

Untuk Lintas Tanah Abang-Serpong, data Ditjen Perkeretaapian memperlihatkan dua lintasan yang belum ditutup, yaitu Pejompongan 1 dan Pejompongan 2. Sedangkan di Lintas Manggarai-Bekasi ada satu lintasan, yaitu Pondok Kopi/Penggilingan Perlintasan Sebidang.

Untuk Lintas Manggarai-Bogor yang masih ada lima lintasan yang dibuka, yaitu Jl. Lapangan Roos 1, Jl. Lapangan Roos 2, Jl. Makam Pahlawan Kalibata, Jl. Pasar Minggu, dan Jl. TB Simatupang.

"Itu harus ditutup, izin yang dikeluarkan Ditjen KA adalah harus ditutup. Namun saat kami sudah mengingatkan mereka melakukannya lagi," kata Hermanto. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER