Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama baru saja bertemu dengan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik di Balai Kota DKI Jakarta. Dalam pertemuan tersebut Ahok, sapaan Basuki, membahas soal pembelian lahan di Bundaran Hotel Indonesia.
"Kami memutuskan yang membeli bukan Mass Rapid Transit melainkan Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (7/12).
Ahok menjelaskan, Kedutaan Besar Inggris menawari Pemprov DKI uang sebesar Rp 500 miliar untuk pembelian tersebut. Tentu saja, lanjut Ahok, ada proses tawar menawar serta proses appraisal terkait nominal angka tersebut.
Apalagi, jika pembelian lahan di Bundaran HI di atas appraisal maka Pemprov DKI tidak bisa membelinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi seluruhnya Rp 500 miliar, mereka sepakat menjual pada DKI," kata Ahok.
Namun untuk pembelian baru bisa dilakukan tahun depan lantaran anggaran untul pembelian dimasukkan dalam APBD 2016 yang hingga saat ini belum disahkan DPRD DKI. Untuk APBD 2016 sendiri Ahok menganggarkan dana segar Rp 1,3 triliun untuk pembelian lahan tersebut.
Namun begitu Ahok pun memberikan instruksi agar Dinas Pertamanan membeli halan dengan biaya di atas anggaran yang ada. Begitu pembelian mencapai kesepakatan maka akan diajukan perubahan anggaran.
"Begitu deal kami akan menunggu APBD-P untuk menambah barulah kami membayar," katanya.
Lahan di Bundaran HI tersebut nantinya akan dibuat taman yang akan dihiasi bunga-bunga di sekelilingnya. Nanti masyarakat bisa menikmati taman tersebut yang letaknya di bekas kantor Kedutaan Besar Inggris.
(bag)