Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Kabinet Pramono Anung membantah bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) telah menerima aliran dana kampanye sebesar Rp250 miliar dari taipan minyak Riza Chalid seperti yang disebutkan dalam isi rekaman percakapan antara Riza, Ketua DPR Setya Novanto, dan bos PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin soal pembahasan perpanjangan kontrak perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu.
Pramono mengaku telah melapor kepada Presiden Jokowi terkait aliran dana kampanye yang disebutkan Riza dan Setya itu. Namun, sang kepala negara dengan tegas membantah pernyataan itu.
"Tadi urusan sejumlah amount yang disebutkan, Rp500 miliar, Rp250 miliar, dan sebagainya saya juga melapor pada Presiden. Beliau menyampaikan bahwa sama sekali tidak pernah tahu dan tidak pernah berhubungan dengan yang disebut itu dan tidak pernah ada bantuan pada pasangan Jokowi-JK. Kalau ada tentunya itu orang yang mencatut, karena beliau sendiri tidak pernah tahu," ujar Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (7/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu pun menjelaskan aliran dana tersebut tidak akan lari ke individu yang tergabung dalam tim sukses Jokowi-JK, karena jika ada, maka pasti akan disebutkan namanya di dalam rekaman tersebut.
"Individu pun kan sebenarnya kelihatan, apalagi nama itu kan berada secara total di sana, tidak di sini. Tidak mungkin memberikan bantuan pada pasangan Jokowi-JK, tidak mungkin," katanya.
Dalam rekaman percakapan antara Riza, Setya, dan Maroef disebutkan adanya bantuan dana kampanye yang diberikan untuk pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa pada pilpres sebesar Rp500 miliar. Riza seolah terdengar menyesal telah memberikan dana pada pasangan yang dikalahkan pasangan Jokowi-JK itu.
Berikut transkrip rekaman percakapan yang menyebutkan soal aliran dana kampanye pilpres:
Setya Novanto (SN): Nasib duit keluar banyak. Duit Pak. Itu saya lihat kasihan. Ngapain itu, udah. 50 M, 30 M. Begitu kita hitungin udah 500 M. Ngapain hahahaa.
Maroef Sjamsoeddin (MS): Lewat Pak.
SN: Lewat Pak.
Muhammad Riza Chalid (MR): Padahal duit kalau kita bagi dua pak, hepi Pak. 250 M ke Jokowi JK, 250 M ke Prabowo Hatta, kita duduk aja. Ke Singapura, main golf, aman. hahahaa. Itu kan temen, temen semualah, Pak Susahlah. Kita hubungan bukan baru kemarin. Masak kita tinggal nggak baik. tapi kan sekarang udah gak ada masalah. Sudah normal. Gitu.
SN: Saya ngomong sama presiden, ini Pak Bung Riza juga bantu. Oh ya ya itu dia kawan saya baik. Hahah.
(ama)