Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak kehabisan ide seandainya penampungan mobil sitaan yang melanggar rambu lalu lintas tak mencukupi. Ia berencana menjadikan lahan parkir mall sebagai lokasi penampungan.
Ahok mengungkapkan pihaknya akan menindak segala bentuk pelanggaran lalu lintas yang terjadi di DKI Jakarta. Semua kendaraan, khususnya roda empat, yang melanggar rambu akan langsung diderek oleh unit derek milik Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta.
Tindakan derek langsung yang dilakukan Dishub DKI bisa membuat masyarakat jera memarkirkan kendaraannya sembarangan.
"Nanti makin lama akan makin sepi karena mereka takut, mereka sadar kami tidak main-main dalam penindakan lalu lintas," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (8/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ahok, masyarakat yang mobilnya diderek oleh Pemprov DKI Jakarta harus membayar denda yang dibayarkan ke Bank DKI. Nantinya masyarakat yang membayar denda di Bank DKI akan diberikan struk sebagai tanda ambil mobil.
Selain itu, mobil-mobil tersebut pun akan disimpan di penampungan yang sudah disediakan.
"Nanti bisa disimpan di mal terdekat dan mereka yang mau mengambil silakan bayar uang parkir," kata Ahok.
Sementara itu Kepala Dishubtrans Andri Yansyah menjelaskan bahwa Jakarta memang kekurangan lahan parkir, terutama di sejumlah apartemen. Menurutnya banyak penghuni apartemen terpaksa memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan karena apartemen mereka tidak memiliki lahan parkir yang cukup.
"Banyak sekali apartemen yang tidak punya parkir tapi penghuninya malah memiliki mobil dan akhirnya parkir di badan jalan," kata Andri.
"Yang seperti itu jadi target untuk dilakukan penertiban."
Andri menambahkan dia lebih memilih langsung menderek dan pemilik mobil bayar di Bank DKI dibandingkan membayar denda langsung di tempat, untuk menghindari sogokan.
Ahok mengingatkan agar anggota Dishub jangan menarik sogokan liar karena akan berdampak pada pemecatan langsung jika ditemukan praktik seperti itu.
"Kalau ada main sogok akan langsung kami pecat, di unit derek ini juga ada GPS jadi bisa tahu mereka menderek di mana," kata Ahok.
(pit)