Jakarta, CNN Indonesia -- Penyidik Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim) hari ini, Kamis (10/12), baru saja menyelesaikan penggeledahan kantor dan uji fisik mobile
crane PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) yang diduga dikorupsi.
Usai penggeledahan, sekitar pukul 10.40 WIB, Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Komisaris Besar Agung Setya mengatakan delapan dari 10 mobile
crane yang diuji tidak bisa mengangkat beban yang disiapkan. Selain itu, terdapat kerusakan pada alat-alat berat tersebut.
"Untuk hasil lengkapnya tunggu keterangan ahli," ujarnya kepada CNN Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, untuk penggeledahan, Agung belum bisa menyampaikan hasilnya secara rinci. Dia mengatakan barang-barang yang disita masih dalam perjalan untuk ditelaah di kantor Bareskrim.
"Saya senang kegiatan berlangsung sesuai rencana, terima kasih kepada seluruh anggota yang menjalankan tugas dengan baik," kata Agung.
CNN Indonesia sudah menghubungi pengacara Pelindo II, Frederich Yunadi terkait penggeledahan ini. Namun, mengatakan untuk saat ini belum bisa memberikan komentar.
Sebelumnya, penyidik telah lebih dulu menguji dua dari 10 mobile
crane tersebut. Pengujian kali ini merupakan lanjutan dari pengujian tersebut.
Frederich mengklaim dua mobile
crane yang diuji itu beroperasi dengan baik. "Dua-duanya dicoba gerak sampai 180 derajat dan 360 derajat pun bisa. Lalu dites lagi yang kapasitasnya 20 ton, disuruh angkat 30 ton, itu bisa juga kok."
Selain itu, ini merupakan kali kedua petugas menggeledah kantor yang terletak di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pada penggeledahan pertama,
Direktur Utama Pelindo II Richard Joost Lino sempat mengadu kepada Menteri Badan Perencanaan Nasional Sofyan Djalil.
Dalam kasus ini sudah ada satu tersangka yang ditetapkan yakni Direktur Teknik Ferialdy Noerlan. Dia diduga bertanggung jawab atas seluruh proses pengadaan alat-alat berat itu.
Penyidik menduga proyek ini bermotif korupsi lantaran 10 mobile
crane yang seharusnya dikirim ke delapan pelabuhan berbeda ditemukan mangkrak di Pelabuhan Tanjung Priok. Setelah diselidiki, ternyata pelabuhan-pelabuhan itu tidak membutuhkan alat berat tersebut.