Jakarta, CNN Indonesia -- Pengacara PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) Frederich Yunadi menyebut penggeledahan penyidik Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim) kemarin, Kamis (10/12), berlebihan.
Kepada CNN Indonesia, Jumat (11/12, Frederich mengatakan kantor Pelindo II, Jakarta, didatangi sebanyak 35 anggota Kepolisian dan 23 anggota Brigade Mobil kemarin.
"Dengan memakai baju tempur senjata panjang, (polisi) bagaikan mau menangkap ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) teroris," kata Frederich.
Selain itu, dia juga mengatakan penyidik membawa izin penggeledahan dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Sementara kantor pusat Pelindo II berada di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang mana Priok bukan wilayah hukum Jakarta Pusat," kata Frederich.
Sementara itu, soal pengujian mobile crane yang diduga dikorupsi, Frederich menyebut penyidik memaksakan alat untuk mengangkat beban di luar kapasitasnya.
"Ketika uji crane, yang 65 ton dipaksa mengangkat 120 persen yaitu 78 ton, Dan kami buktikan mampu dan bekerja normal," kata Frederich.
Sebelumnya, Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Komisaris Besar Agung Setya mengatakan delapan dari 10 mobile crane yang diuji tidak bisa mengangkat beban yang disiapkan. Selain itu, terdapat kerusakan pada alat-alat berat tersebut.
"Untuk hasil lengkapnya tunggu keterangan ahli," ujarnya kepada CNN Indonesia.
Sementara itu, untuk penggeledahan, Agung belum bisa menyampaikan hasilnya secara rinci.
"Saya senang kegiatan berlangsung sesuai rencana, terima kasih kepada seluruh anggota yang menjalankan tugas dengan baik," kata Agung.
Dalam kasus ini sudah ada satu tersangka yang ditetapkan yakni Direktur Teknik Ferialdy Noerlan. Dia diduga bertanggung jawab atas seluruh proses pengadaan alat-alat berat itu.
Penyidik menduga proyek ini bermotif korupsi lantaran 10 mobile crane yang seharusnya dikirim ke delapan pelabuhan berbeda ditemukan mangkrak di Pelabuhan Tanjung Priok. Setelah diselidiki, ternyata pelabuhan-pelabuhan itu tidak membutuhkan alat berat tersebut.
(pit)