Bareskrim Uji Crane Pelindo, Hasilnya Diklaim 'Mengejutkan'

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Kamis, 03 Des 2015 18:28 WIB
Pengacara PT Pelindo II Friedrich Yunadi menyatakan dua mobile crane yang sudah diperiksa polisi beroperasi dengan baik.
Pemeriksaan RJ Lino. (CNN Photographer/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penyidik Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim) melakukan pengujian fisik terhadap mobile crane PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) yang diduga dikorupsi. 

"Kami sudah uji, hasilnya mengejutkan," kata Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Komisaris Besar Agung Setya di Markas Besar Polri, Jakarta, Kamis (3/12).

Agung tidak merinci apa yang mengejutkan penyidik dari hasil pengujian itu. "Nanti hasilnya kami ungkap setelah ada keterangan saksi ahli," ujarnya.
Baru dua dari 10 mobile crane yang telah diuji Bareskrim akhir pekan lalu. Menurut Agung pengujian akan dilanjutkan Sabtu dan Senin yang akan datang.
Adapun kuasa hukum Pelindo II Frederich Yunadi menyatakan pihaknya siap menghadapi pengujian Bareskrim dan ahli menguji itu. "Mau diuji seluruh mobile crane itu beroperasi kok," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia membenarkan penyidik dan ahli dari berbagai universitas terkemuka mendatangi pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, akhir pekan lalu untuk menguji mobile crane.
Frederich mengklaim dua mobile crane yang diuji itu beroperasi dengan baik. "Dua-duanya dicoba gerak sampai 180 derajat dan 360 derajat pun bisa. Lalu dites lagi yangg kapasitasnya 20 ton, disuruh angkat 30 ton, itu bisa juga kok."

Dalam kasus ini sudah ada satu tersangka yang ditetapkan yakni Direktur Teknik Ferialdy Noerlan. Dia diduga bertanggungjawab atas seluruh proses pengadaan alat-alat berat itu.

Penyidik menduga proyek ini bermotif korupsi lantaran 10 mobile crane yang seharusnya dikirim ke delapan pelabuhan berbeda ditemukan mangkrak di Pelabuhan Tanjung Priok. Setelah diselidiki, ternyata pelabuhan-pelabuhan itu tidak membutuhkan alat tersebut. (bag)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER