Jakarta, CNN Indonesia -- Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta menyambangi kantor Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama siang ini. Dalam agenda dadakan tersebut, perwakilan DPRD DKI datang untuk mengkonfirmasi perihal permintaan anggaran dinas untuk para anggota dewan yang melaksanakan kunjungan kerja lokal.
Perwakilan DPRD DKI yang menyambangi kantor Gubernur adalah Wakil Ketua DPRD DKI M. Taufik, bersama tiga anggota DPRD DKI yakni Bestari Barus, Pandji Virgianto dan Tubagus Arif.
Ahok, sapaan Basuki, saat ditanya perihal permintaan anggaran dinas sempat mengatakan bahwa dia dengan tegas akan menolaknya. Namun pernyataan tersebut langsung diralat oleh Ahok langsung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mengatakan tidak, jika tidak ada dasarnya. Tapi seandainya perjalanan dinas disesuaikan dengan eselon II dan gubernur maka boleh," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (14/12).
Ahok menjelaskan, permintaan DPRD DKI tersebut harus disetujui lantaran Kementerian Dalam Negeri pernah mengeluarkan surat edaran yang mengatakan bahwa perjalanan dinas anggota dewan sama dengan para pejabat eselon II.
Perihal nominal dana yang diminta, Ahok mengungkapkan angkanya tidak akan mencapai angka Rp 2 juta, melainkan ada di kisaran Rp 1,5 juta. Ahok pun menegaskan uang tersebut bukan menjadi uang harian para anggota dewan melainkan diberikan saat para anggota dewan melakukan perjalanan dinas.
"Ini jika keluar kota atau keluar negeri ada hitungannya, disamakan dengan eselon II dan juga gubernur atau wakil gubernur," ujarnya.
Menanggapi hal itu, Taufik menjelaskan permintaan untuk menaikkan anggaran dinas bukanlah suatu hal yang perlu dibesar-besarkan. Menurutnya, saat ini uang 'jajan' kunjungan kerja anggota dewan tidaklah manusiawi.
Sebagai catatan, nominal anggaran dinas para anggota dewan per hari berkisar pada Rp 430 ribuan.
"Jadi eselon II menjadi Rp 1,7 juta, sedangkan pimpinan, karena selevel dengan gubernur, akan mendapat Rp 2,5 juta," kata Taufik.
Mengenai rincian dana tersebut, Taufik menjelaskan bahwa uang sebanyak itu akan dialokasikan untuk makan hingga transportasi lokasi. Sementara biaya hotel dan tiket pesawat itu dibebankan pada Sekwan.
Permintaan Laptop untuk Kinerja Anggota DewanTak hanya mengajukan permintaan anggaran dinas, Taufik menjelaskan, ada juga permintaan dewan perihal pengadaan laptop. Menurutnya pengadaan itu bertujuan untuk memodernisasi parlemen.
"Pak Gubernur itu harus tahu kalau kami mencari Perda yang sudah dibuat itu harus naik ke rak, itu seperti di kampung saya," kata Taufik.
Ahok pun tak mempermasalahkan pengadaan laptop tersebut. Harga laptop yang sudah murah menjadi alasan dirinya setuju dengan permintaan anggota dewan tersebut.
"Laptop itu bukan barang mewah lagi, itu juga dianggarkan di Sekretaris Dewan," ujar Ahok.
(meg)