Jakarta, CNN Indonesia -- Penyelidik pada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAMpidsus) Kejaksaan Agung akan memeriksa sekretaris pribadi Ketua DPR Setya Novanto, Medina, terkait perannya dalam pertemuan yang pernah dihadiri bosnya dengan pengusaha minyak Riza Chalid dan Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.
Peran Medina dalam mengurus pertemuan Setya, Riza, dan Maroef akan diselidiki setelah tim intelijen Kejagung selesai menyalin rekaman pertemuan mereka dari Hotel Ritz Carlton, Kamis (10/12) lalu.
"Barangkali pertanyaannya seputar bukti-bukti tambahan kemarin. Pertanyaannya mengenai pemesanan ruangan, siapa yang memesan dan membayar," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Amir Yanto di Kejagung, Jakarta, Senin (14/12).
Berdasarkan informasi yang didapatkan CNNIndonesia.com, Medina saat ini telah berada di dalam Gedung Bundar, markas JAMpidsus. Medina dikabarkan tiba sejak pukul 13.00 WIB di Kejagung. Ia dipanggil bersamaan dengan Maroef dalam penyelidikan hari ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejagung diketahui sedang menyelidiki dugaan pemufakatan jahat berujung tindak pidana korupsi oleh Setya Novanto. Penyelidikan dilakukan berdasarkan Pasal 15 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi tentang pemufakatan jahat.
Perkara dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo oleh Setya terungkap setelah Menteri ESDM Sudirman Said melaporkan hal tersebut ke Mahkamah Kehormatan Dewan pada 16 November.
Dalam laporan Sudirman disebutkan, Setya bersama Riza bertemu dengan Maroef. Dalam pertemuan itu disinggung soal permintaan saham kepada PT Freeport Indonesia untuk presiden dan wakil presiden.
Pertemuan antara Setya, Maroef, dan Riza itu secara umum membahas rencana perpanjangan kontrak karya Freeport di Papua yang baru berakhir pada 2021.
(bag)