Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana Tugas Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi menyatakan KPK sempat melemah pada awal tahun tahun ini. Penyebabnya adalah adanya gesekan dengan lembaga lain dan maraknya gugatan praperadilan.
"Harus dipahami bahwa pada bulan Januari hingga April 2015 KPK sempat mengalami penurunan. Bukan hanya karena ada gesekan dengan lembaga lain, tetapi juga karena maraknya praperadilan," kata Johan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (15/12).
Johan menjelaskan akibat masalah tersebut, sebagian besar waktu dan tenaga sumber daya manusia di KPK dicurahkan untuk masalah tersebut. Capaian kerja KPK saat itu diakuinya sempat menurun signifikan.
"Ketersediaan SDM yang minim di KPK juga menjadi kendala. Awal November lalu misalnya, jumlah penyidik KPK hanya sekitar 70 orang. Barulah sekarang ada penambahan menjadi 92 penyidik," kata Johan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Johan menjelaskan bahwa dari seluruh kegiatan KPK pada 2015, dari pagu anggaran Rp898,9 miliar, telah terserap sebesar Rp518,9 miliar.
"Serapan anggaran sekitar 60 persen. Pengeluaran 2015 termasuk penyelesaian gedung baru KPK, kemungkinan akan kami resmikan pada akhir Desember 2015 atau awal Januari 2016," ujarnya.
Hingga Desember ini, jumlah pegawai KPK berjumlah 1.146 orang, baik yang tetap maupun tidak tetap. Ada 118 penyelidik, 92 penyidik, dan 88 penuntut umum.
"Sampai akhir November sejumlah 40 pegawai telah dikenakan sanksi, baik ringan, menengah, dan berat, berupa pemecatan. KPK tidak menoleransi pelanggaran etika," katanya.
(sur)