Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengakui target legislasi DPR tahun 2015 tidak tercapai. Pernyataan ini disampaikan setelah DPR yang dia pimpin hanya mengesahkan kurang dari 10 undang-undang selama satu tahun.
"Harus diakui target legislasi tak tercapai dan ini harus menjadi introspeksi bagi DPR dan juga pemerintah karena legislasi adalah produk kedua lembaga," ujar Fadli dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/1).
Padahal DPR memiliki 39 Rancangan Undang-Undang (RUU) yang ditargetkan rampung sepanjang tahun 2015. DPR tahun 2015 memang diwarnai banyak peristiwa dan tindakan kontroversi yang membuat anggota legislatif sibuk dengan urusan mereka sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan rangkuman CNN Indonesia, sejumlah isu kontroversi yang akrab dengan DPR sepanjang tahun 2015 di antaranya pertemuan pimpinan Dewan dengan bakal calon presiden Amerika Serikat Donald Trump dan polemik minta saham PT Freeport Indonesia yang melibatkan Setya Novanto.
Kendati demikian, Fadli memiliki sejumlah harapan menyambut datangnya 2016. Politisi Gerindra itu berharap sinergi antara lembaga legislatif dan eksekutif dapat lebih ditingkatkan tahun ini.
Menurut Fadli, sinergi antara eksekutif dan legislatif harus ditingkatkan agar target pengesahan undang-undang tahun ini dapat tercapai. Fadli juga berharap Indonesia mampu meraih keuntungan dari berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) per hari ini. Menurutnya, MEA dapat menjadi peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia.
"Konsolidasi kita sebagai sebuah bangsa harus terus ditingkatkan agar MEA dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat Indonesia," katanya.
(rdk)