Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang mengatakan pihaknya bakal sering menggunakan data dari mitra kerja untuk mengusut korupsi. Sebagai bentuk jalin komunikasi dan koordinasi dengan mitra, pimpinan KPK dijadwalkan mengunjungi Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial di Jakarta, Rabu (6/1).
Sederetan instansi yang telah disambangi adalah Polri, Kejaksaan Agung, dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi (PPATK). "Kami akan lebih sering menggunakan data atau resources eksternal mitra komisi komisi dan aparat penegak hukum lainnya," kata Saut saat dikonfirmasi.
Saut menjelaskan, kerja sama juga terus dijalin dengan lembaga negara lainnya untuk mengembangkan inovasi dalam penegakan hukum. Mekanisme pertukaran informasi menjadi salah satu inovasi yang dimaksud Saut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya ada banyak inovasi dan prosedur kerja sama yang akan dioptimalkan dalam kaitan pertukaran informasi, bantuan, dan kordinasi supervisi saat penyelidikan, penyidikan, serta kerja sama di bidang pencegahan," ujarnya.
Terkait hubungan dengan PPATK, KPK bakal memanfaatkan laporan hasil analisis transaksi mencurigakan pejabat dan pengusaha yang diduga melakulan tindak pidana korupsi. Sementara di Kejaksaan dan Kepolisian, KPK akan meminta bantuan sumber daya manusia untuk penyelidik, penyidik, dan jaksa.
Selanjutnya, Polri dan KPK juga akan membentuk unit gabungan untuk menindak kasus korupsi yang terjadi di Indonesia. Tim akan mengkaji wilayah dengan intensitas kasus tinggi seperti Riau dan Sumatra Utara. Kepala daerah di dua provinsi ini tercatat paling banyak melakulan korupsi.
(obs)