Pelajar Bekasi Tewas Tenggelam di Kepulauan Seribu

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Rabu, 06 Jan 2016 14:04 WIB
Polda Metro Jaya menyelidiki kemungkinan adanya unsur kelalaian dalam peristiwa tewasnya siswa SMP Islam Terpadu Darussalam Bekasi, Hilman Sandika.
Ilustrasi Tenggelam. (Pixabay/MartinStr)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pelajar SMP Islam Terpadu Darusalam, Bekasi, Hilman Sandika (13), tewas tenggelam di Pulau Kotok, Kepulauan Seribu kemarin. Hilman tewas saat sedang mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolahnya.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan, kegiatan tersebut diikuti oleh sekitar 200 orang pelajar SMP itu.

"Kejadian terjadi disaat acara outbond keliling pulau dan pelatihan renang oleh sekolah di air dangkal dekat pantai sekitar pukul 16.30 WIB, para siswa dibagi menjadi beberapa kelompok," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (6/1).

Setelah acara latihan renang selesai, guru menghitung jumlah peserta. Saat itulah diketahui enam siswa, termasuk Hilman tidak ada. Pencarian dilakukan. Enam siswa ini ditemukan tengah berusaha menyelamatkan diri.

Jika lima siswa lain bisa diselematkan, namun tidak dengan Hilman. Ia tewas tenggelam, sementara lima siswa yang lain kritis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jenazah korban sekarang ada di Pulau Kelapa, hari ini akan dibawa ke Jakarta untuk divisum," ujar Krishna.

Atas kejadian ini, Polda Metro Jaya telah mengirim untuk membantu Kepolisian Resor Kepulauan Seribu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Polisi menyelidiki kemungkinan adanya unsur kelalaian yang membuat Hilman tewas. Menurut Khrisna, polisi turun tangan untuk mengetahui pasti penyebab tewasnya Hilman.

Krishna mengungkapkan bila hasil olah TKP menunjukkan ada kelalaian, polisi akan mengenakan Pasal 359 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Kelalaian dengan hukuman penjara maksimal selama lima tahun.

"Kami belum bisa menyimpulkan siapa yang bertanggung jawab. Saat ini tim masih melakukan olah TKP," ujarnya.

Sejumlah saksi telah diperiksa termasuk kepala sekolah selaku penanggung jawab. (sur/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER