Jakarta, CNN Indonesia -- Maskapai penerbangan Lion Air memuji kinerja kepolisian dalam membongkar kasus pembobolan bagasi penumpang oleh petugas bongkar muat atau porter dan petugas keamanan maskapai itu di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang.
“Kami apresiasi kepolisian dan Angkasa Pura II. Itu memang tidak tersorot maskapai kami. Kami juga korban dan kami sampaikan ke Polres adanya sindikat yang tak bisa dibongkar. Kami meminta agar mereka dicari dan ditangkap,” kata Direktur Teknik Lion Air Daniel Putut pada konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (6/1).
Menurut Daniel, kejahatan pembongkaran bagasi penumpang untuk dicuri isinya itu bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami cari apa penyebabnya kenapa ada oknum seperti ini. Padahal
assessment, rekrutmen, itu berlapis-lapis,” ujar Daniel.
Terkait kasus ini, menurut Daniel, Lion Air telah berkoordinasi dengan Angkasa Pura II selaku pengelola bandara untuk mencegah hal serupa terulang.
Kedua belah pihak bersama-sama mencari solusi terbaik agar niat melakukan kejahatan bisa dicegah.
Meski demikian, kata Daniel, penumpang Lion Air tak lantas berkurang karena kasus tersebut. “Berdasarkan data kami, indikator masih baik dan terima kasih kepada pengguna jasa kami yang masih setia.”
Daniel pun mengimbau kepada calon penumpang untuk tak menyimpan barang berharga di bagasi.
Selain di Soekarno-Hatta, kejahatan pembobolan tas penumpang juga terjadi di Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah. Polisi menangkap seorang porter yang terlibat membongkar bagasi dan mencuri jam tangan Rolex penumpang Garuda Indonesia.
(agk)