Jakarta, CNN Indonesia -- Polri menyatakan masih terus memburu dua orang terduga teroris jaringan Negara Islam Irak Suriah atau ISIS. Kepala Kepolisian RI Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan, upaya pengejaran ini merupakan pengembangan kasus penangkapan jaringan teroris di Bekasi beberapa waktu lalu.
"Ini terkait dengan pengakuan sementara, terkait juga dengan bom yang ada di Bandung," kata Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Senin (11/1).
Dia meyakini, kedua terduga teroris itu masih berkaitan dengan jaringan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS. Hal itu didasarkan pada keterangan pelaku anggota teroris yang telah tertangkap sebelumnya, baik di Bekasi maupun di Solo. "Kalau kaitannya dengan ISIS itu ada," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badrodin mengatakan, pada akhir pekan lalu Densus 88 menangkap anggota teroris selama dua hari berturut-turut. Polisi mengamankan pelaku berinisial MAS atau AJM pada Jumat (8/1) di Rawa Badak, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Sehari berikutnya, polisi menangkap pelaku berinisial AS dan AA di Ciwidey, Kabupaten Bandung.
Dalam penangkapan itu, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa tas, koper, ponsel dan uang tunai.
Sebelum penangkapan tersebut, polisi juga telah menangkap anggota teroris di Bekasi dan Solo. Masing-masing berjumlah dua orang. Hasil pemeriksaan pelaku, polisi melakukan pengejaran di Bandung.
"Rupanya tidak hanya empat, tetapi terus berkembang lagi," katanya.
Badrodin mengatakan, para terduga teroris itu tidak serta merta mendapat perintah dari Suriah. Mereka diperintah oleh sejumlah orang yang telah ditangkap sebelumnya.
"Tidak langsung kepada yang bersangkutan tetapi langsung pada orang yang kami tangkap terdahulu," ujarnya.
Sebelumnya, peristiwa ledakan bom molotov rakitan terjadi di sekitar alun-alun Bandung pada Jumat (1/1). Bom tersebut meledak di bawah mobil TV One yang sedang parkir di depan rumah dinas Wali Kota Bandung.
Peristiwa yang terjadi pada pukul 01.20 WIB itu tidak menimbulkan korban jiwa. Mobil tersebut juga tidak mengalami kerusakan yang berarti. Ledakan bom kala itu berisi paku.
(meg)