Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengkonfirmasi bahwa sudah ada satu direksi PT Jakpro yang mengundurkan diri dari jabatannya. Pemunduran diri tersebut merupakan imbas dari tidak terlaksananya sejumlah proyek yang dibebankan pada Badan Usaha Milik Daerah DKI Jakarta tersebut.
"Dia seorang manajer dan kami akan mengembalikan dia ke Sarana Jaya," kata Basuki saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (13/1).
Menurut laporan yang diterima, Ahok mengatakan bahwa si manajer tersebut tak sanggup bekerja dengan sistem yang dijalankan di PT Jakpro. Padahal, kata Ahok, sudah setahun PT Jakpro hanya omong belaka tapi tak melakukan apa-apa.
Ahok lantas menjadikan
groundbreaking Light Rail Transit (LRT) yang sampai sekarang belum terlaksana. Selain LRT, Ahok pun menyinggung pembangunan Velodrome yang menjadi salah satu arena Asian Games 2018 mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat lambat melaksanakan lelang untuk pembangunan tersebut, maka Ahok mengambil sikap bahwa Velodrome yang dibangun akan bersifat sementara alias
temporary.
"
Temporary artinya hanya bertahan sepuluh tahun. Itu kan buang-buang uang, tapi apa boleh buat," katanya.
Sebelumnya Ahok sempat menyindir direksi PT Jakpro yang dianggapnya terlalu banyak alasan.
"Mereka itu tak berani mengambil keputusan, dikejar selalu beralasan," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, kemarin.
Ahok mengungkapkan bahwa direksi PT Jakpro pintar dalam satu hal, tapi untuk hal lain mereka dianggap tak bisa apa-apa. Bagi Ahok, perilaku semacam itu sama artinya dengan tak bisa kerja sama sekali.
"Mereka itu pintar bisnis keuangan, tapi bukan masalah teknis," ujar Ahok.
(bag)