Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian Sektor Menteng AKBP Dedy Tabrani menceritakan pengalamannya saat menangani aksi teror yang terjadi di kawasan Sarinah, Thamrin, pada Kamis (14/1) pagi tadi.
Dia mengatakan saat ledakan kedua muncul di Starbucks Djakarta Theatre, Dedy mengatakan sempat ikut menembak salah satu pelaku peledakan.
Ketika ledakan di Starbucks tersebut terjadi, satu petugas polisi terluka berat di sana dan tiga warga sipil turut menjadi korban.
Dedy tidak sendiri melakukan aksinya. Dia mengatakan terdapat tiga aparat kepolisian lain yang ikut beraksi setelah ledakan di kedai Starbucks terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu itu saya berempat, tampaknya satu pelaku yang saya tembak meninggal dunia. Kontak senjata sempat panjang terjadi tadi," kata Dedy ditemui kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta.
Aksi yang Dedy lakukan dapat dibilang cukup berani. Sebabnya, kala kontak senjata terjadi ia tidak mengetahui ada berapa rekan pelaku peledakan yang masih berada di sekitar kawasan Sarinah.
"Pelaku tidak tahu ada berapa, dari Starbucks sempat ada yang melempar bom granat. Meledak bom itu saat dilempar, tapi tidak mengenai saya," katanya.
Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Kepolisian Republik Indonesia Inspektur Jenderal Anton Charliyan mengatakan pihaknya menemukan baut, paku dan gotri di lokasi kejadian ledakan Sarinah.
"Di TKP ada baut, paku dan gotri. Dilihat dari kerusakan memang cukup parah," kata Anton saat konferensi pers di Mabes Polri, Kamis (14/1).
Lebih jauh, dia mengatakan ada kesamaan dengan bahan ledakan yang ditemukan saat penangkapan teroris di Bekasi pada akhir Desember tahun lalu.
"Memang ada kesamaan tapi apapun juga bom ini adalah mematikan," kata Anton.
Sementara itu, jenis ledakan Sarinah kali ini, ujarnya, jika dibandingkan dengan bom di hotel JW Marriot pada 2009 silam berskala lebih kecil.
"Namun untuk jenisnya bagaimana lebih pasti, mungkin nanti, karena bukan kapasitas saya sebagai forensik," kata Anton.
Anton menjelaskan kalau ledakan yang terjadi pertama kali, yakni sekitar pukul 10.55 WIB, merupakan pancingan. Setelah terkumpul, pelaku lalu mencoba untuk meledakkan kembali. Namun, upaya tersebut, kata Anton, gagal.
Ditanya mengenai sasaran ledakan, Anton menjelaskan target ada pada satu polisi dan dua orang warga asing yang berada di sekitar kedai Starbucks Sarinah
(utd)