Ahok Targetkan Ribuan Sekolah Terapkan Aman Bencana

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Selasa, 19 Jan 2016 15:22 WIB
Gubernur DKI Jakarta tersebut menilai sebanyak 47 persen sekolah di Ibu Kota tidak layak digunakan sebagai tempat belajar.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama menyalami anak-anak saat peresmian Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Rusun Karet Tengsin, Jakarta, Rabu, 30 Desember 2015. (CNN Indonesia/ Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menargetkan lima ribu sekolah di Jakarta untuk menerapkan program aman bencana. Sebabnya, banyak sekolah di Ibu Kota dinilai tidak layak digunakan sebagai tempat belajar.

Hal itu disampaikan Ahok saat mendeklarasikan program sekolah aman bencana, sebuah program yang sebenarnya sudah dicanangkan sejak 2013 lalu, pada Selasa (19/1).
Ahok mengatakan, masayarakat Jakarta harus bersyukur karena program sekolah aman merupakan program perintis yang baru dilaksanakan di Jakarta. Jakarta, ujarnya, menjadi kota pertama di kawasan Asia Tenggara yang menjalankan program tersebut.

Namun begitu Ahok mengingatkan bahwa deklarasi yang dilakukan terlambat karena program ini sudah berjalan sejak 2013 lalu dan sudah diterapkan di 62 sekolah di Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami patut juga malu kenapa urusan keamaman ini lama sekali implementasinya. DKI ini jujur saja agak memalukan," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI, Selasa (19/1).

Tak hanya itu, Ahok juga menilai sebanyak 47 persen sekolah di Jakarta kondisinya tidak layak digunakan sebagai tempat belajar. Ahok mencontohkan misalnya bangunannya sudah jelek dan berpotensi roboh membuat nyawa anak sekolah menjadi taruhan.

Selain itu, sekolah di DKI pun masih banyak yang sumber air bersihnya kurang, bahkan tak ada. Oleh sebab itu, dalam kesempatan deklarasi tersebut Ahok memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan Sopan Adrianto untuk segera melakukan pembenahan.

"Saya minta Kadisdik agar tak ada lagi sekolah jelek di Jakarta. 2017 anggarannya kami habiskan semua (untuk pendidikan)," kata Ahok.
Sementara itu, mengenai deklarasi sekolah aman bencana, program tersebut akan menekankan tiga pilar, yakni sarana prasarana, manajemen penanggulangan bencana dan pendidikan risiko bencana.

Sebelumnya, Ahok berencana mengganti konstruksi bangunan sekolah, khususnya sekolah negeri, mencapai 30 persen dari total yang ada dengan menggunakan baja ringan. Ahok mengungkapkan pembangunan sekolah di Jakarta banyak yang menggunakan material yang tidak tahan lama, yakni memakai kayu muda yang mudah dimakan rayap. Sehingga, gedung menjadi rentan bencana ketika digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. 

(utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER